DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Harga BBM Naik, Presiden Jokowi: Ini Langkah Terakhir Pemerintah

image
Antrian di SPBU jelang harga BBM naik.

ORBITINDONESIA - Kebijakan untuk membuat harga BBM naik menjadi langkah terakhir yang diambil pemerintah.

Pertimbangannya, dengan membuat harga BBM naik, Pemerintah dapat mengalihkan subsidi lebih tepat sasaran.

Salah satu cara agar subsidi dari pemerintah lebih tepat sasaran yakni membuat program bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin dengan membuat harga BBM naik.

Baca Juga: Terkuak Alasan Presiden Joko Widodo Menaikkan Harga BBM Pertalite

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Presiden Jomo Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu, 3 September 2022 terkai harga BBM naik, dikutip dari Antara.

Dalam konferensi pers tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi yakni:

Baca Juga: Pemerintah Umumkan Harga BBM Naik Jadi 10 Ribu Per Liter, Mulai Efektif Jam 14.30 WIB Hari Ini

• Pertalite dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter;
• Solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter menjadi Rp6.800,00/liter;
• Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter.

Harga tersebut berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.

"Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit," kata Jokowi.

Jokowi menerangkan bahwa pemerintah telah berupaya keras untuk melindungi perekonomian negara dan masyarakat dari krisis energi global.

Baca Juga: Breaking News: Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina Mulai 3 September 2022

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Akan tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun," kata Presiden.

Nilai subsidi BBM tersebut, kata Presiden Jokowi, juga terus meningkat.

"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," kata Presiden.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung Melawan Rans Nusantara Pekan ke 8 Liga 1 2022/2023

Pemerintah sudah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp150 ribu/bulan dan mulai diberikan pada bulan September selama 4 bulan.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta/bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu.

"Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek online dan untuk nelayan," kata Presiden.

Baca Juga: Hebat, 7 Sineas Indonesia Berkolaborasi dengan Netflix bikin Waktu Netflix Indonesia

Presiden mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran.

"Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," ungkap Presiden.***

Berita Terkait