DECEMBER 9, 2022
Nasional

PT Dirgantara Indonesia Usulkan Engineering Work Package dalam Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale

image
Pesawat tempur Rafale yang ingin digarap PT Dirgantara Indonesia (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - PT Dirgantara Indonesia (DI) mengusulkan adanya engineering work package (EWP) dalam kerja sama offset (imbal beli) pengadaan alutsista buatan asing, termasuk jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis.

Kementerian Pertahanan pada 9 Januari 2024 mengumumkan Indonesia resmi memborong 42 jet tempur Rafale dari Prancis, yang dalam proses pembuatannya juga mencakup sejumlah kerja sama alih teknologi (ToT) dan offset antara Dassault Aviation, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Len Industri.

“Di luar offset yang sudah menjadi standar Kementerian Pertahanan, kami usulkan satu proposal yang disebut engineering work packageEngineering work package adalah satu offset yang kami tawarkan adalah kemampuan brain daripada engineer (teknisi) untuk menyelesaikan masalah dari aspek engineering, analisis, drawing dan sebagainya,” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan pada jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, terkait pesawat Rafale, Senin, 1 Juli 2024.

Baca Juga: Pengamat Robi Sugara Apresiasi Kepedulian Menhan Prabowo Subianto terhadap Para Korban di Gaza Palestina

Defend ID merupakan holding BUMN bidang pertahanan yang terdiri atas PT Len Industri sebagai induk perusahaan, dan empat anak perusahaan yaitu PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, PT PAL Indonesia dan PT Dahana.

Gita meyakini EWP tidak hanya memberikan nilai tambah dari sisi pengetahuan dan kemampuan untuk menguasai teknologi, tetapi juga ada sisi komersialnya.

Dalam sesi jumpa pers yang sama, Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin juga mengungkap ada tiga program offset antara PT Len Industri dan Dassault dalam pengadaan Rafale pesanan Indonesia. Walaupun demikian, Bobby tidak menyebutkan lebih lanjut cakupan kerja sama offset tersebut.

Baca Juga: Pengembangan Pesawat N219 Amphibi oleh PTDI untuk Ekonomi Wilayah Terpencil dan Kemandirian Pertahanan

PT Dirgantara Indonesia dan Dassault Aviation pada 2022 menyepakati nota kesepahaman kerja sama (MoUoffset dan ToT pengadaan jet tempur Rafale pesanan Indonesia. Dokumen kerja sama itu diteken oleh Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan dan CEO Dassault Aviation di Jakarta. Acara penandatanganan dokumen itu pun disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly.

Beberapa pejabat dari Kementerian Pertahanan RI, yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Brigjen TNI Heri Pribadi dan Direktur Teknologi Industri Pertahanan Ditjen Pothan Marsekal Pertama TNI Dedy Laksmono terbang langsung ke kantor Dassault Aviation untuk meninjau pelaksanaan offset pengadaan jet tempur Rafale di St. Cloud, Perancis, pada 25–28 Juni 2024.

Dalam Progress Review Meeting (PRM) Ke-4 Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale itu, jajaran pejabat dari Kementerian Pertahanan RI memeriksa kembali perkembangan kegiatan offset pengadaan jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, Safran Aircraft Engines, dan Thales DMS France.

Baca Juga: Dirut Gita Amperiawan: PT Dirgantara Indonesia Incar Perluas Pasar Afrika untuk Pesawat NC-212i dan CN-235

Dalam pertemuan itu, delegasi dari perusahaan dan Pemerintah Indonesia juga membahas strategi untuk menyukseskan pelaksanaan offset jet tempur Rafale.***
 

Sumber: Antara

Berita Terkait