DECEMBER 9, 2022
Internasional

Norwegia Pastikan Menerima dan Merawat Pasien Palestina dari Gaza

image
Anak-anak menerima bantuan makanan di kamp pengungsi Jabalia di Kota Jabalia, Jalur Gaza utara, 8 Juni 2024. (ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki)

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store pada Kamis memastikan bahwa negaranya akan menerima dan merawat warga Palestina yang terluka dari Jalur Gaza, lapor media setempat.

Norwegia akan berpartisipasi dalam upaya internasional untuk membantu warga Palestina yang sangat membutuhkan perawatan di rumah sakit, demikian media VG.

Pemberitahuan tersebut muncul setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Uni Eropa menyebut ada 9.000 warga Palestina yang membutuhkan evakuasi medis segera pada akhir 2024, di tengah serangan brutal Israel di Gaza.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan: Korban Tewas Palestina Capai 37.551 Setelah Israel Bunuh 101 Warga di Jalur Gaza

Selain itu, Norwegia juga akan membantu menerbangkan warga Palestina yang membutuhkan perawatan ke negara-negara lain.

"Dengan cara ini, kami dapat berkontribusi membantu banyak orang daripada kemampuan kami untuk membawa mereka ke Norwegia untuk berobat,” kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store kepada VG.

Pemerintah memutuskan untuk membawa 20 pasien beserta keluarga mereka dari Gaza untuk diterbangkan ke Norwegia agar mendapat perawatan di rumah sakit negara itu, ujar perdana menteri.

Baca Juga: Hamas Tuduh PM Israel Benjamin Netanyahu Hindari Tercapainya Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza

“Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk. Sistem kesehatan telah hancur,” kata Store.

Pada bulan Desember tahun lalu, organisasi kesehatan dan PBB memperingatkan bahwa sistem layanan kesehatan di Gaza telah runtuh.

Laporan terbaru menyebutkan hanya 12 dari 36 rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian.

Bulan lalu, Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.

Lebih dari 37.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 86.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Hampir sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur setelah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait