DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Perajin Keramik Purwakarta Jawa Barat Perlu Regenerasi untuk Lanjutkan Usaha Kerajinan Rakyat

image
Perajin keramik dari Purwakarta, Jawa Barat. (ANTARA/Ali Khumaini)

ORBITINDONESIA.COM - Kalangan perajin keramik di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memerlukan regenerasi dari kalangan kaum muda untuk melanjutkan usaha kerajinan rakyat tersebut.

"Sekarang yang jadi perajin keramik sudah pada tua. Kebanyakan orang tua, ada emak-emak, nenek hingga kakek-kakek," kata Nilah, seorang perajin keramik Plered di Purwakarta, Sabtu, 22 Juni 2024.

Regenerasi diperlukan mengingat pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Purwakarta Dani Abdurahman, yang optimistis ekspor keramik dari binaan UPTD Pengembangan Sentra Keramik Plered naik tahun ini. 

Baca Juga: Perajin Tahu dan Tempe Diharapakan Tetap Produksi, Meski Harga Kedelai Tinggi

Ekspor keramik sampai Mei 2024 sudah tercatat enam kontainer sedangkan tahun lalu hanya lima kontainer. Keramik Plered telah diekspor ke Turki, Amerika Serikat, Korea, dan berbagai negara lain.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengembangan Sentra Keramik Plered, Purwakarta, memiliki 147 unit usaha dengan jumlah perajin 500 orang. Dari 147 unit terbagi dalam empat kategori yakni perajin pengelola bahan baku khusus, perajin produksi, pemasok yang punya warung (galeri) di sepanjang Jalan Raya Anjun, Plered, dan perajin ekspor.

Di tengah optimisme tersebut, kalangan perajin memerlukan regenerasi untuk memastikan keberlangsungan usaha itu. Nilah menyampaikan bahwa saat ini belum ada yang terlihat lagi dari kalangan anak muda yang menjadi perajin keramik di sekitar Kecamatan Plered, khususnya di Desa Anjun. 

Baca Juga: Sedang Liburan di Yogyakarta, Inilah 6 Pusat Belanja Oleh Oleh dari Jajanan hingga Kerajinan

Kondisi itu terjadi karena kurangnya minat anak muda untuk menjadi perajin keramik padahal potensi pasar keramik Plered cukup bagus, dan kualitas produknya juga sudah diakui secara nasional dan internasional.

"Sekarang sudah tidak ada anak muda yang membuat keramik. Mereka seperti tidak tertarik dan lebih memilih bekerja di pabrik-pabrik," katanya. 

Regenerasi yang tidak jalan ini dikhawatirkan oleh para perajin keramik karena anak muda adalah penerus untuk mengembangkan usaha keramik Plered yang sudah terkenal di mancanegara. 

Baca Juga: Anggota DPD Made Mangku Pastika Salut, Perajin Gamelan Bali Tetap Eksis Lestarikan Budaya

Ia berharap, pemerintah membantu persoalan minimnya regenerasi perajin keramik. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pelatihan-pelatihan seputar pembuatan keramik beserta pemasarannya kepada kaum muda. 

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait