Sekjen PBB Antonio Guterres di New York: Dunia Jangan Biarkan Lebanon Jadi Seperti Gaza
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 22 Juni 2024 14:34 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat, 21 Juni 2024, menyampaikan keprihatinan "mendalam" atas peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon, dan mengatakan bahwa dunia "tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza."
"Hari ini saya merasa terdorong untuk menyampaikan keprihatinan mendalam saya terhadap eskalasi antara Israel dan Hizbullah di sepanjang Garis Biru," kata Antonio Guterres kepada wartawan di New York.
Antonio Guterres merujuk pada "eskalasi retorika perang dari kedua belah pihak seolah perang habis-habisan sudah di depan mata."
Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres: Situasi Rafah yang Sedang Diserang Israel Ada di Ujung Tanduk
Sembari memperingatkan agar konflik regional di Timur Tengah jangan sampai meluas, Guterres mengatakan "Satu langkah gegabah --satu kesalahan perhitungan-- bisa memicu bencana yang jauh melampaui batas, dan sejujurnya, tak terbayangkan."
"Mari kita perjelas: Rakyat di kawasan ini dan rakyat di seluruh dunia tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi seperti Gaza," katanya.
Guterres menyoroti banyaknya orang yang kehilangan nyawa serta maupun yang mengungsi karena rumah dan mata pencaharian mereka hancur.
Baca Juga: Seorang Petinggi Hizbullah Tewas Oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sekjen PBB juga menyinggung soal pasukan Israel yang menyerang beberapa kota di Lebanon selatan dengan ledakan hingga menyebabkan kebakaran hutan yang menyebar dan mengancam wilayah permukiman.
"Bahan peledak yang belum meledak dan sisa-sisa perang berserakan di wilayah itu," katanya.
Insiden semacam itu, ujarnya, "menimbulkan ancaman tambahan bagi orang-orang di Israel dan Lebanon, dan bagi para personel PBB serta pekerja kemanusiaan."
Baca Juga: PM Benjamin Netanyahu Ancam Hizbullah: Israel Siap Lancarkan Aksi Besar di Perbatasan Lebanon
Dia mendesak pihak-pihak terkait untuk menerapkan secara penuh resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701, segera menghentikan pertikaian, serta terus melindungi warga sipil.