DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Yakin Proyek Tanggul Laut Mampu Atasi Banjir dan Rob di Semarang

image
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) mendampingi Presiden Jokowi (kiri) meninjau Program Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok, Semarang, Senin, 17 Juni 2024. (ANTARA/HO-Kementerian PUP

ORBITINDONESIA.COM - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meyakini program pengendalian banjir dan rob di Tambaklorok pada tahap II, di antaranya dengan pembangunan tanggul, akan efektif dalam mengatasi banjir dan rob di Semarang, Jawa Tengah.

“Saya kira ini akan jadi percontohan seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena daerah di sepanjang Pantura ini perlu penanganan karena juga mengalami penurunan tanah (land subsidence), jadi tidak hanya Jakarta, tapi juga Tegal, Pekalongan, Demak, termasuk Semarang," kata Menteri Basuki Hadimuljono dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Jakarta, Senin, 17 Juni 2024.

Basuki Hadimuljono pada Senin ini mendampingi Presiden Jokowi meninjau Program Pengendalian Banjir dan Rob Tahap II dan Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok, Semarang.

Baca Juga: Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Terdampak Banjir Rob, Termasuk Jalan RE Martadinata dan Pintu Air

Dalam proyek itu, Kementerian PUPR membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer (km) untuk mengendalikan banjir dan rob yang kerap melanda Semarang.

"Untuk kawasan seluas 56 hektar ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob dan saat ini sudah tertutup semua, sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambaklorok ini,” kata Basuki.

Basuki menjelaskan, dalam sistem pengendalian banjir juga terdapat dua kolam retensi atau penampungan yang memiliki luas 12,02 hektar dan 8,57 hektar. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.

Baca Juga: Arief Prasetyo Adi: Bapanas dan Penggiat Pangan Bersinergi Bantu Korban Banjir di Agam, Sumatra Barat

“Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Basuki.

Program pengendalian banjir dan rob di kawasan Tambaklorok Tahap II mulai dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR pada 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp231,6 miliar.

Sementara, Penataan Kawasan Kampung Nelayan di Tambaklorok dilaksanakan okeh Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mulai Mei 2017. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk penataan kawasan tersebut sebesar Rp45,6 miliar.

Baca Juga: Gubernur Sahbirin Noor Bantu Ribuan Warga Terdampak Banjir di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Presiden Jokowi mengatakan proyek pengendalian banjir dan rob ini diproyeksikan dapat menahan rob yang terjadi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

“Panjang untuk tanggul robnya ini sepanjang 3,6 km. Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal bisa menahan rob yang terjadi. Saat ini baru dibangun, nanti kalau sudah rampung di bulan Agustus ini baru terlihat efektivitasnya,” kata Presiden Jokowi dalam peninjauan itu. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait