DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Antony Blinken: AS Cari Kesepakatan Usai Hamas Merevisi Proposal Gencatan Senjata di Gaza

image
Foto arsip - Sejumlah peserta berdoa sambil membawa lilin saat mengikuti aksi damai untuk keadilan Palestina di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 21 Mei 2024. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Rabu, 12 Juni 2024 mengatakan, Hamas telah mengusulkan revisi atau perubahan pada potensi kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pihaknya sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan.

“Hamas telah mengusulkan banyak perubahan terhadap proposal yang telah dibahas. Beberapa perubahan bisa diterapkan, ada pula yang tidak,” kata Antony Blinken dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Doha.

Antony Blinken menekankan komitmen Washington untuk mempersempit kesenjangan, mencapai kesepakatan dengan para mediator yang mencakup Qatar dan Mesir.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim: Pertemuan dengan Pemimpin Hamas untuk Temukan Solusi Damai

“Berdasarkan apa yang telah kami lihat dan apa yang telah saya diskusikan dengan perdana menteri dan rekan-rekan kami di Mesir, kami bertekad untuk mencoba menjembatani kesenjangan tersebut. Dan saya yakin kesenjangan tersebut dapat dijembatani,” ucapnya.

Blinken dalam lawatannya yang kedelapan ke Timur Tengah dalam delapan bulan terakhir, menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan semakin lama hal tersebut berlangsung, semakin banyak orang yang akan menderita dan ini waktunya untuk menghentikan tawar-menawar dan memulai gencatan senjata.

Namun, dia menambahkan bahwa Hamas tidak akan diizinkan untuk menentukan masa depan wilayah dan rakyatnya yang mengisyaratkan skenario pascaperang di wilayah Palestina, di mana Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga Palestina sejak serangan 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Tzachi Hanegbi: Israel Tak Akan Hentikan Perang di Gaza Meski Hamas Bebaskan Sandera

“Kami bertekad dan bersikeras agar Israel atau negara lain mematuhi hukum kemanusiaan internasional, hukum konflik bersenjata, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan tidak melakukan pelanggaran berat terhadap hak-hak tersebut,” tegasnya.

Ia mengumumkan pula rencana untuk mengajukan proposal untuk elemen-elemen penting dari rencana sehari-hari, termasuk ide-ide konkret mengelola pemerintahan, keamanan, dan rekonstruksi di Gaza dalam beberapa minggu mendatang.

“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka, terutama pada saat dibutuhkan,” ujar Blinken.

Baca Juga: Menlu Antony Blinken: AS Masih Tunggu Tanggapan Bermakna Hamas Terhadap Proposal Gencatan Senjata

Dia juga mengingatkan bahwa AS memberi dukungan tambahan sebesar 400 juta dolar AS (Rp6,51 triliun) untuk Palestina, sehingga totalnya menjadi 670 juta dolar AS (Rp109 triliun) dalam delapan bulan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada 31 Mei telah mengumumkan mengenai rencana tiga tahap untuk mengakhiri permusuhan secara permanen dan membangun kembali Gaza.

Peta jalan komprehensif tersebut, menurut Biden, ditawarkan oleh Israel, yang belum mendukungnya secara terbuka. Rencana tersebut juga telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait