DECEMBER 9, 2022
Internasional

Cindy McCain: WFP Hentikan Pengiriman Bantuan ke Gaza Melalui Dermaga Buatan AS Demi Keselamatan Staf

image
Arsip foto - Para warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 9 Februari 2024. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri.)

ORBITINDONESIA.COM - Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) Cindy McCain mengatakan, mereka "menghentikan" pengiriman bantuan kemanusiaan yang melalui dermaga terapung buatan Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Gaza, karena kekhawatiran terhadap keselamatan staf menyusul insiden pada Sabtu, 8 Juni 2024.

"Kami berhenti sejenak karena saya khawatir dengan keselamatan staf kami setelah insiden kemarin (Sabtu)," kata Cindy McCain pada Minggu malam, 9 Juni 2024, dalam sebuah wawancara dengan CBS News.

Sembari mencatat bahwa dua gudang mereka "diserang roket" pada Sabtu, Cindy McCain mengatakan: "Jadi, kami mundur sejenak untuk memastikan bahwa kami berada dalam kondisi aman dan di tempat yang aman sebelum kami mulai kembali."

Baca Juga: Negara D-8 Desakkan Gencatan Senjata Segera dan Hentikan Agresi Israel Pada Warga Palestina di Gaza

Dia menambahkan bahwa mereka melakukan "segala" yang mereka bisa di wilayah utara dan selatan.

Komando Pusat AS pada 7 Juni 2024 mengatakan bahwa mereka membangun kembali dermaga sementara di lepas pantai Gaza, yang pecah akibat gelombang laut pada akhir bulan lalu.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan pembangunan jalur laut untuk mengirimkan bantuan makanan dan bantuan lain kepada warga Palestina pada 8 Maret di tengah pembatasan Israel dan berbulan-bulan konflik di daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Israel Tewaskan 70 Warga Palestina di Gaza, Jumlah Korban Jiwa Jadi 36.801 Sejak Oktober 2023

Joint Logistics Over the Sea (JLOTS) - dermaga terapung dan dermaga Trident - mulai beroperasi pada 17 Mei 2024 ketika truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai melakukan pengiriman ke Gaza melalui dermaga tersebut.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 37.100 warga Palestina di Gaza, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 84.700 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Prabowo Wakili Indonesia di KTT Gaza Tiba di Amman Yordania

Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait