DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

PBNU dan Shopee Dorong UMKM dan Para Santri yang Dilatih Mengekspor untuk Belajar Menaati Administrasi

image
Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid (ketiga kiri) menyaksikan pemukulan bedug tanda dibukanya pelatihan "Santri Siap Ekspor" di Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Mei 2024. ANTARA/Abdu Faisal

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid mendorong wirausahawan mikro, kecil dan menengah --khususnya para santri yang dilatih mengekspor dalam platform "Santri Siap Ekspor" dari Shopee-- agar diajari menaati administrasi.

"Saya rasa penting sekali Shopee dan kami di NU sama-sama membenahi santri atau pelaku UMKM itu, di samping diberikan pemahaman tentang kewirausahaan, diberi juga pemahaman tentang administrasi agar tidak kena yang namanya maladministrasi di dalam kewirausahaan," kata Sayyid dalam pernyataannya saat membuka pelatihan "Santri Siap Ekspor" di Senen, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Mei 2024.

Menurut Sayyid, pemahaman administrasi penting dimiliki wirausahawan, terlebih jika itu menyangkut perjanjian kerja sama.

Baca Juga: Apa Kelebihan Utama Berjualan di TikTok Shop Dibandingkan Shopee? Simak Penjelasannya di Sini

Kalau wirausahawan gagal memahami administrasi dalam suatu perjanjian tersebut, maka kepercayaan dari orang lain pun bisa terganggu.

Peningkatan pemahaman mengenai strategi berniaga secara elektronik memang memberi peluang kepada para santri untuk mencari jalan kemitraan dengan orientasi ekspor.

Sayyid mengatakan, ketika santri sudah mendapatkan jalannya, pelan-pelan akan kelihatan kalau dia pantas diberi peluang.

Baca Juga: Dipromosikan Nikita Mirzani hingga Raffi Ahmad, Shopee Live Ternyata Tuai Keluhan Masyarakat, Seperti Apa

Tapi modal santri dalam menjaga kemitraan itu ada dua, yakni kepercayaan dan ketekunan.

Sehingga tidak hanya cukup dengan tekun, santri harus terus menjaga kepercayaan terhadap usahanya jika ingin sukses dalam berbisnis dengan orang lain.

Karena tujuannya menjadi eksportir, maka wirausahawan dari kalangan santri atau santripreneur penting memiliki kecakapan memahami administrasi yang berlaku di negara lain.

Baca Juga: Niat Berjualan di Shopee Live, Akun Orang Ini Malah Diblokir Sepihak, Begini Ceritanya

Penggerak UMKM di Magelang (Jawa Tengah) itu adalah para nahdiyin, kata Sayyid.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menambahkan, di Jawa Timur pun terdapat penjual pakaian Muslim anak dari kalangan NU yang diminati produknya oleh konsumen Thailand.

Hal itu karena produk yang dipertunjukkan saat Shopee mengadakan kompetisi "Dari Pesantren ke Pesantren" tahun lalu dipandang memiliki nilai keunikan.

Baca Juga: Dushishoes, Produk Sepatu Asal Bogor, Dapat Penghargaan Shopee Super Awards 2023

"Kami saksikan sendiri di beberapa daerah, produk-produk santri ini memiliki nilai keunikan. Dan memang dari sisi personalnya, seperti tadi disampaikan, para santri ini sangat tekun untuk membangun bisnisnya," kata Radynal.

Dengan itu diharapkan agar pelatihan "Santri Siap Ekspor" dapat memberikan wawasan kepada para santripreneur seputar bisnis digital dan niaga-el, hingga kiat-kiat dalam mengekspor produk lokal karya santri ke berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin bersama lebih dari 26 juta produk UMKM lainnya yang sudah berhasil ekspor bersama Shopee. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait