DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Pilkada Nusa Tenggara Barat: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi untuk Hadapi Pemilihan Gubernur

image
Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana. (ANTARA/Nur Imansyah).

ORBITINDONESIA.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjajaki koalisi bersama Partai Golkar untuk bersama-sama mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 27 Nopember 2024.

Rencana koalisi kedua partai ini mengemuka setelah Ketua DPW PKS NTB Yek Agil menemui Ketua DPD Partai Golkar NTB yang juga Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana di Pendopo Wali Kota, Selasa, 28 Mei 2024. Pertemuan tokoh kedua partai ini digelar secara tertutup.

"Banyak opsi yang dibicarakan, tidak hanya pilkada. Tetapi kita sedang membangun kesepahaman tentang menata NTB ke depan seperti apa. Intinya kita membangun silaturahmi," kata Ketua DPW PKS NTB Yek Agil usai bertemu mitranya dari Golkar, Mohan Roliskana.

Baca Juga: Bobby Nasution Ambil Formulir Pendaftaran Gubernur di PKS Sumatra Utara

Ia mengatakan, membangun kesepahaman antara kedua partai penting, dan ketika itu sudah bisa berjalan maka baru berbicara orang (bakal calon). Namun, meski demikian, dirinya tidak ingin berspekulasi lebih jauh apakah pertemuan ini akan mengarah ke koalisi atau tidak. Tapi jika berbicara potensi maka akan selalu ada.

"Jadi diskusi-diskusi kami tadi cukup bagus. Kalau bicara potensi (koalisi) pasti ada. Kalau sudah kita sepaham bagaimana membangun NTB pasti enak ke depannya," ujarnya.

Disinggung terkait opsi utamanya pasangan Zulkieflimansyah yang disebut-sebut akan deklarasi dengan tokoh senior Golkar NTB Suhaili FT., Yek Agil, menyatakan bahwa PKS menerima semua opsi yang ada. Termasuk, Zul-Suhaili atau Zul dengan yang lain.

Baca Juga: Calon Anggota Legislatif Terpilih dari PKS Digelandang ke Bareskrim Polri: Berkait Narkoba

"Kalau survei dengan kita nyambung. Tapi belum arahnya kesana. Tapi pada prinsipnya Golkar dan PKS ada kesepahaman bagaimana menata NTB, terlebih secara kursi Golkar lebih, kalau ini bisa maka jumlahnya jadi cukup," katanya.

Sementara Ketua DPD Golkar NTB yang juga Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana mengakui, pertemuan dengan Ketua DPW PKS merupakan silaturahmi biasa sama seperti dengan ketua partai lainnya. Membahas peta politik di daerah, membangun kecocokan konstruksi politik dari masing-masing partai.

"Silaturahmi antar ketua itu biasa. Kalau bicara koalisi selalu terbuka karena Partai Golkar terbuka dengan partai mana pun untuk mencari kesepahaman politik," ujarnya.

Baca Juga: Calon Anggota Legislatif Terpilih PKS yang Diduga Terlibat Sindikat Narkoba Internasional Terancam Dipecat

Disinggung apakah dalam pertemuan di bahas soal rencana deklarasi Zulkieflimansyah dan Suhaili. Mohan mengatakan tidak ada, karena Golkar belum memutuskan. Baru pada bulan Agustus kemungkinan Golkar akan mengambil sikap politik.

"Secara eksplisit tentang itu tidak ada. Rekomendasi berproses masih panjang. Karena kita Agustus baru ambil keputusan. Dan itu kemungkinan dengan pasangan-pasangan. Itu prosesnya setelah melihat hasil survei tiga kali," terang Mohan.

Menurut Mohan, apakah nomor satu atau nomor dua di Pilkada NTB, Partai Golkar akan realistis melihat itu, melihat peluang yang ada. Di mana tolak ukur dari hasil itu adalah survei. Termasuk soal duet Zul-Suhaili ini, adalah melihat peluang. Namun, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.

Baca Juga: Pilkada Jakarta, Hidayat Nur Wahid: PKS Usul Anies Baswedan Maju Lagi

"Apakah Golkar nomor satu atau nomor dua itu soal nanti lah," katanya. ***

 

Sumber: Antara

Berita Terkait