Oleh: Andi Zulkarnain
Sekretaris Duta Besar RI Untuk Kazakhstan & Tajikistan/Peneliti Sosok Jokowi.
ORBITINDONESIA - Presiden Jokowi telah menjalankan amanat pendiri negeri yang tercantum dalam konstitusi.
Sebagai presiden dengan konstitusi yang mewajibkan siapapun presidennya untuk memimpin agenda menciptakan ketertiban dunia.
Presiden Jokowi meyakini bahwa jalur diplomasi bisa digunakan untuk mengurai persoalan di benua Eropa tersebut. Pemegang mandat Presidensi G20 tersebut meneruskan apa yang dikatakan oleh Peu Ghosh bahwa diplomasi merupakan peradaban manusia yang sudah sangat tua.
Baca Juga: Anda Sakit tidak Kunjung Sembuh dengan Berbagai Obat, Ini Solusinya Menurut Dokter Zaidul Akbar
Jika perang ini terus berlanjut, maka semakin banyak anak yang akan melewati tahap emas pertumbuhannya dalam suasana yang penuh teror, banyak negara yang akan menghadapi krisis pangan dan energi karena Rusia dan Ukraina merupakan pemasok penting pada kedua kebutuhan dasar tersebut.
Presiden Jokowi telah menjalankan tugas politik luar negerinya dengan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
Sebagai manusia. Beliau telah berusaha mendamaikan dua kelompok manusia yang bertikai.
Dengan kewenangan tertingginya untuk mewakili negara besar dengan 273 juta jiwa, serta secara simbolik sebagai Presidensi G 20 telah ikut bersikap dan bertindak bahwa perang itu tidak baik, kita harus berdamai agar lebih baik, dan siap menjadi jembatan agar ada gerak dari titik tidak baik menuju titik baik tersebut.