DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Lamek Dowansiba: Pendidikan di Papua Bukan Cuma Tanggung Jawab Pemerintah, tetapi Juga Kita Bersama

image
Lamek Dowansiba ,aktivis literasi Papua Barat

“Salah satunya, saya punya mama. Mama tidak pernah sekolah, tetapi bisa membaca. Jadi itu yang mendorong saya mendirikan Rumah Baca di setiap wilayah yang ada di papua Barat,” lanjutnya.

“Komunitas Rumah Baca yang kami bentuk ini hadir untuk mengisi kekosongan pendidikan formal.”

Dalam webinar itu, Anick HT menanyakan fenomena yang tidak dia pahami di Papua. Yakni, mengapa ada anak-anak yang sudah usia SMP dan SMA di Papua, tetapi ternyata belum lancar membaca, menulis, atau lemah literasinya

Baca Juga: Jelang Laga, Pemain Bali United Irfan Jaya Puji Para Punggawa Persebaya Surabaya

Teti Sanda membenarkan bahwa fenomena yang disebut Anick itu memang ada. “Bahkan pernah saya temui, ada mahasiswa yang kemampuan baca-tulisnya sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi karena di beberapa wilayah, si guru takut untuk tidak meluluskan siswa,” ujar Teti.

Pasalnya, jika siswa itu tidak naik kelas, si guru akan ramai-ramai diprotes oleh orang tua. Walau si anak sendiri memang belum lancar baca-tulis atau daya literasinya masih rendah.

Lamek menjelaskan, selain faktor yang disebut Teti itu, memang ada kendala aturan jika si guru mau menerapkan cara-cara keras dalam mengajar siswa. “Tetapi yang paling penting adalah adanya kesadaran dari orang tua,” ujarnya.

Tentang gerakan literasi minat baca yang dirintisnya, Lamek mengaku, akses bukunya ia dapatkan dari teman-teman dari luar Papua, dari Surabaya, Jakarta.

Baca Juga: Chef Juna Kolaborasi dengan Renatta Bikin Kanal Ekslusif Kuliner Kisarasa

Berkat kedekatan  dengan beberapa seniornya, Lamek dapat bantuan fasilitas untuk mendukung gerakan literasi rumah bacanya.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait