DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Kadis Pertanian Agus M Tauchid: Produksi Pangan Banten Peringkat Delapan se-Indonesia

image
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid.ANTARA/Mansur

ORBITINDONESIA.COM - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan produksi pangan daerah itu peringkat delapan se-Indonesia, dan yang menjadi kuncinya karena selalu tersedia air sepanjang musim.

"Kita terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan melalui gerakan percepatan tanam sesuai arahan Kementerian Pertanian (Kementan)," kata Agus saat meninjau pompanisasi di Kelompok Tani Sukabungah di Kabupaten Lebak, Banten, Senin, 20 Mei 2024.

Menurut Agus, Provinsi Banten masuk delapan besar, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Medan dan Lampung. Sedangkan, produksi pangan di Pulau Jawa bahwa Provinsi Banten masuk empat besar.

Baca Juga: Pilkada Banten 2024: Arief Wismansyah Ikut Penjaringan di PKB untuk Maju ke Pemilihan Gubernur

Selama ini, petani di Banten tidak hanya mengandalkan sarana irigasi dan bendungan, karena dipastikan tidak terjangkau. Dengan demikian, kebijakan Kementan melalui pompanisasi sangat mendorong untuk peningkatan produksi pangan.

Saat ini, kata dia, Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak mampu mengoptimalkan irigasi dan pompanisasi bisa mengaliri 150 hektare.

"Kita terus bertahan Banten masuk peringkat delapan terbesar produksi pangan dan bisa mendistribusikan kebutuhan untuk warga Jakarta," katanya.

Baca Juga: KH Ahmad Hudori: Kerukunan Umat di Kampung Moderasi Beragama di Lebak Banten Berjalan Baik

Menurut dia, petani di daerah -daerah di Provinsi Banten dibangun dengan kebersamaan untuk penyediaan pasokan air. Percepatan gerakan tanam adanya ketersediaan air, sebab kalau tidak ada air dipastikan tidak ada kehidupan.

Karena itu, petani di Kelompok Tani Sukabungah Kabupaten Lebak terdapat sumber air permukaan Sungai Ciujung yang tidak pernah saat.

Sumber air permukaan itu dapat dimanfaatkan untuk gerakan percepatan tanam sehingga dapat mendukung produksi pangan. Selain itu, juga petani di sini sangat dangkal dan banyak persediaan air dengan pompanisasi.

Baca Juga: Warga Badui Antusias Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Acara Seba Badui, Banten

"Kita sampai sekarang produksi pangan berupa beras bisa menyumbangkan kebutuhan untuk masyarakat Ibu Kota Jakarta sekitar 4 persen," katanya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait