DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Slamet Rahardjo: Sebelum Salim Said Datang, Perfilman Berserakan

image
Slamet Rahardjo (tengah) mengenang sosok Salim Said di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu 19 Mei 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Aktor senior Slamet Rahardjo mengenang kontribusi Salim Said kepada dunia perfilman di Tanah Air.

"Sebelum Salim Said datang, perfilman semacam berserakan, ke mana-mana. Tidak ada persatuan, tidak paham arti organisasi, tidak paham arti bahwa segala sesuatu yang berhadapan dengan film dan teater adalah ilmu," kata Slamet Rahardjo di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu 19 Mei 2024.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Salim Said usai almarhum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Baca Juga: Dirjen Kominfo Usman Kansong: Salim Said Merupakan Sosok Teladan Bagi Wartawan Modern

"Mohon disampaikan rasa terima kasih kami, rasa terima kasih orang film, rasa terima kasih orang teater. Salim Said telah menyatukan kami," ujarnya.

Dia turut menyampaikan perkembangan jumlah penonton film Indonesia sekarang ini dibanding masa Salim Said.

"Saya mau kasih laporan kepada Salim. Waktu Salim hidup, film Indonesia cuma ditonton 300.000—400.000 orang, tetapi Lim, aku lapor sama kamu, hari ini film Indonesia telah memiliki posisi tawar yang baik, penontonnya 10 juta orang," katanya.

Baca Juga: In Memoriam: Salim Said dan 4 Generasi Film Indonesia

Slamet Rahardjo menjelaskan bahwa salah satu hal tersebut dapat terjadi karena peran dari Salim Said.

"Lim, perjuanganmu tidak sia-sia. Langkahmu memperkuat yang namanya bergandengan tangan sebagai orang film, tetapi memiliki dasar ilmu yang jelas. Inilah Profesor Doktor Salim Said," katanya.

Salim Said semasa hidupnya adalah tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Setiap Kolonel di TNI Pasti Pernah Jadi Murid Salim Said

Salim Said meinggal di usia 80 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu malam.

Kabar meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait