DECEMBER 9, 2022
Buku

Kang Maman: Digitalisasi Berperan Positif untuk Akses Media Bacaan Agar Tingkatkan Minat Baca Anak

image
Penulis sekaligus Penasihat Taman Bacaan Masyarakat, Maman

ORBITINDONESIA.COM - Penulis sekaligus Penasihat Taman Bacaan Masyarakat, Maman Suherman atau Kang Maman mengatakan, peran digitalisasi sangat penting untuk akses bacaan bagi masyarakat, terutama anak-anak agar bisa meningkatkan minat baca di mana saja.

“Orang ramai internet, di mana saja orang bisa mengakses bahan bacaan lewat internet. Jadi, yang dipikirkan jangan selalu sisi negatif internet, ‘nanti dia lihat hal lain’, ajari untuk tidak melakukan itu,” kata Kang Maman saat ditemui media dalam acara Hari Jadi Perpustakaan Nasional ke 44 di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.

Kang Maman mengatakan, orang tua jangan takut memberikan anaknya gawai karena dari sana anak bisa mengakses bahan bacaan melalui internet, yang mungkin tidak bisa di dapatkan dari perpustakaan terdekatnya.

Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Ajak Masyarakat Jawa Timur Semakin Budayakan Literasi dengan Aktif Baca Buku

Selain itu, harus juga ada  pihak yang menyosialisasikan penggunaan media digital secara positif kepada anak-anak, bagaimana cara memilih konten yang positif dan cara membaca lewat media digital.

Biasakan juga orang tua untuk memberikan anak gawai, sekaligus memberikan informasi tautan untuk mengakses buku.

Nggak ada pendidikan khusus tentang itu, di beberapa daerah sudah mulai ada. Orang tuanya dilatih untuk melek digital dan bagaimana menggunakan (teknologi) digital, mengawasi anaknya menggunakan digital untuk kepentingan yang positif,” kata Kang Maman.

Baca Juga: Aplikasi Penyedia Novel Bacaan dan Cerpen, MaxNovel Berkomitmen Berdayakan Para Penulis Indonesia

Internet juga bisa dimanfaatkan anak atau penikmat buku untuk berlangganan perpustakaan elektronik atau menjadi anggota perpustakaan secara online, agar masyarakat tidak lagi kesulitan membaca buku berkualitas di mana saja.

Tantangannya bagi pemerintah, kata Kang Maman, adalah menyediakan akses internet yang merata di seluruh Indonesia supaya tidak ada lagi blank spot, di mana suatu daerah tidak bisa mengakses jaringan internet.

Selain memberikan akses membaca kepada masyarakat, kehadiran buku digital juga dapat memberi keuntungan bagi penulis, karena bisa mendapat royalti dari buku online dan buku yang diterbitkan secara cetak.

Baca Juga: Hendrajit: Membaca Benang Merah Dalam Buku Novel Steve Berry dan Dan Brown

“Sederhana saya dapat royalti dari buku cetak 10 persen. Pada buku digital karena nggak ada buku cetaknya, saya dapat royalti lagi 50 persen per 1 buku. Jadi buat penulis dua medium ini sangat menguntungkan, tinggal bagaimana melindungi hak cipta kami,” kata Kang Maman.

Kang Maman pun optimis bahwa sebenarnya tingkat literasi masyarakat Indonesia sudah tinggi. Namun, akses kepada buku dan pembacanya yang masih menjadi hambatan.

Jika banyak relawan yang mempermudah akses buku cetak secara gratis, masyarakat akan menjadi penikmat buku dan nantinya akan membeli buku sehingga akan menghidupkan ekosistem perbukuan mulai dari penulis, penerbit hingga toko buku.

Baca Juga: Bank Indonesia Banten Dorong Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dengan Literasi Baca

“Kalau orang baca buku gratis dia kecanduan buku, kelak akan jadi konsumen buku yang datang ke toko buku, penulisnya hidup, yang diselamatkan jadi ekosistemnya,” kata Kang Maman. ***
 

 

Sumber: Antara

Berita Terkait