DECEMBER 9, 2022
Internasional

PM Slovakia Robert Fico Terluka Parah Usai Ditembak Orang Tak Dikenal di Kota Handlova

image
Ilustrasi penembakan dengan memakai senjata api. (ANTARA/doc.Pixabay))

ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengalami cedera parah karena ditembak seseorang yang tak dikenal usai menghadiri rapat pemerintah di Kota Handlova di bagian tengah negara tersebut.

Televisi setempat JOJ melaporkan bahwa Robert Fico ditembak oleh pelaku saat dirinya keluar dari sebuah gedung untuk menemui masyarakat.

Meski demikian, wakil perdana menteri Slovakia, Tomas Taraba, pada Rabu, 15 Mei 2024, menyatakan bahwa tindakan medis yang segera diterima Robert Fico di rumah sakit berhasil menyelamatkannya dari kondisi kritis.

Baca Juga: Terduga Pengancaman Penembak Anies Baswedan Lewat Instagram Serahkan diri ke Polda Kalimantan Timur

"Sejauh yang saya tahu, operasinya berjalan lancar, dan saya yakin pada akhirnya ia akan selamat. Nyawanya sudah tidak lagi terancam saat ini," kata Taraba kepada BBC.

Taraba menyebut PM Fico menderita luka parah di bagian perut dan sendi karena tertembus peluru tajam.

"Lukanya parah -- satu peluru menembus perut dan peluru kedua mengenai sendinya. Ia segera dievakuasi ke rumah sakit dan langsung dibawa ke meja operasi," kata dia.

Baca Juga: Gathan Saleh Diduga Pelaku Penembakan di Jatinegara Diringkus Polisi

Kantor berita TASR menyatakan bahwa pelaku penembakan langsung ditangkap. Identitas dan motif penembakan pelaku masih diselidiki hingga saat ini.

Namun, wartawan setempat, Thomas Verniek, melaporkan kepada media Inggris SkyNews bahwa pelaku merupakan seorang mantan petugas pengamanan.

Presiden Slovakia Zuzana Caputova dengan tegas mengutuk penembakan tersebut dan mendoakan supaya Fico segera pulih.

Baca Juga: Polisi: Gathan Saleh, Diduga Pelaku Penembakan Diringkus di Bogor Jawa Barat

Sementara, Menteri Dalam Negeri Slovakia Matus Sutaj-Estok menyebut serangan tersebut merupakan "masa paling menyedihkan sepanjang 31 tahun sejarah Slovakia".

Sutaj-Estok menegaskan bahwa serangan terhadap perdana menteri tidak hanya merupakan serangan terhadap individu, tapi juga merupakan serangan terhadap demokrasi dan institusi negara itu sendiri. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait