PM Inggris Rishi Sunak: Eskalasi di Timur Tengah Terkait Konflik Israel vs Iran Tidak Menguntungkan Siapa pun
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 20 April 2024 10:58 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, tidak ada pihak yang diuntungkan dari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Berpidato dalam sebuah acara di London pada Jumat, 19 April 2024, pernyataan itu disampaikan Rishi Sunak untuk menanggapi laporan serangan Israel terhadap Iran, ketika suara ledakan besar terdengar di sedikitnya dua kota di Iran pada Jumat dini hari.
Menurut Rishi Sunak, ini adalah situasi yang terus berkembang sehingga ia merasa tidak tepat untuk berspekulasi sebelum faktanya menjadi lebih jelas.
Baca Juga: Andre Vincent Wenas: Iran vs Israel, Awal Pecahnya Perang Dunia Ketiga?
“Kami sedang berupaya untuk mengonfirmasi rinciannya bersama dengan negara-negara sekutu,” ujar Sunak.
Dia menegaskan kembali bahwa Inggris mengutuk serangan balasan Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu, serta menyebut bahwa Israel memiliki hak penuh untuk membela diri.
“Tetapi seperti yang saya katakan kepada Perdana Menteri (Israel Benjamin) Netanyahu, ketika saya berbicara dengannya minggu lalu, dan secara lebih umum, eskalasi yang signifikan bukan lah kepentingan siapa pun,” kata Sunak.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Dekat Bandar Udara Isfahan di Kota Ghahjaworstan
"Apa yang kami ingin lihat adalah ketenangan terwujud di seluruh kawasan," ujarnya, menambahkan.
Ledakan di Iran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan, Iran dan Israel, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Teheran pada 13 April 2024.
Iran menembakkan ratusan rudal balistik dan pesawat nirawak ke Israel, sebagai balasan atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah, 1 April 2024.
Israel kemudian bersumpah akan merespons serangan Iran, meskipun banyak negara Barat mendesak Tel Aviv untuk menahan diri dan mengurangi ketegangan.
Pada Kamis, 18 April 2024, Inggris mengumumkan bahwa dalam paket terkoordinasi dengan Amerika Serikat, mereka telah menjatuhkan sanksi baru terhadap pejabat tinggi militer Iran, termasuk Staf Umum Angkatan Bersenjata. ***