David Sedaris Berdamai dengan Tragedi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 30 Agustus 2022 21:33 WIB
ORBITINDONESIA - Banyak orang mengatakan berdamai dengan keadaan merupakan bagian dari proses pendewasaan. Hal itu jugalah mungkin yang berusaha ditangkap oleh David Sedaris, seorang pelawak sekaligus penulis kelahiran Amerika Serikat.
Melalui buku terbarunya bertajuk Happy-Go-Lucky yang dirilis tahun 2022, David Sedaris menggambarkan bagaimana dia berdamai dengan tragedi-tragedi yang menimpanya.
Seperti banyak orang di dunia lainnya, pandemi Covid-19 meninggalkan banyak luka bagi David Sedaris. Terjebak karena lockdown, pekerjaan yang terhambat, dan yang paling berat adalah kehilangan orang yang dicintai.
Baca Juga: Fakta Baru Terungkap Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Diduga Punya Hubungan Asmara, Bukan Brigadir J
Di samping itu, kondisi dunia juga tidak sedang baik-baik saja. Muncul kampanye Black Lives Matter, panic buying, krisis kesehatan, bahkan ketegangan politik.
Tapi dengan kaca matanya, Sedaris melihat dan meramu berbagai tragedi tersebut menjadi kisah yang lucu sekaligus pedih, juga bermakna. Lewat Happy-Go-Lucky, Sedaris mencari blessing in disguise.
Lima dari 18 esai di dalam buku Happy-Go-Lucky berisikan kisah-kisah mengenai sang ayah, Lou Sedaris yang meninggal pada Mei 2021 di usia 98 tahun.
Seperti saudara-saudaranya, sang ayah telah menjadi salah satu sumber karya-karya Sedaris, termasuk dalam bukunya berjudul Calypso pada 2018. Kehilangan sang ayah yang kerap ia jadikan bahan lawak tentu menjadi luka tersendiri bagi Sedaris.
Baca Juga: Benarkah Putri Candrawathi punya Hubungan Terlarang dengan Kuat Maruf Sopir Pribadi?
Salah satu cerita paling mengesankan mengenai sang ayah ditulis dalam judul “Unbuttoned.” Diceritakan, kondisi kesehatan sang ayah yang berusia 96 tahun ketika itu memburuk.