Biaya Hidup di Jakarta Kian Tinggi, Jumlah Pendatang Baru Menurun
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 18 April 2024 13:18 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyebutkan biaya hidup tinggi menjadi faktor menurunnya jumlah pendatang baru yang merantau ke Jakarta, setelah lebaran tahun ini.
"Banyak pemudik sekarang tidak mau membawa keluarga lagi ke Jakarta karena mereka sendiri sudah tertekan dengan biaya hidup, makin lama makin mahal," kata Yayat saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis 18 April 2024.
Yayat menjelaskan, untuk biaya makan di Jakarta saja bisa menghabiskan Rp3 juta per bulan. Bahkan, hal itu belum mencukupi segala kebutuhan lainnya.
Baca Juga: DKI Jakarta Selenggarakan Mudik Gratis untuk 27 Ribu Pemudik Lebaran
Terlebih, gaji pekerja di Jakarta yang rata-rata sekitar Rp4-an juta, sehingga akan memilih hidup di kos atau kontrakan murah.
Kendati demikian, ada juga faktor lain yang mendukung warga masih mau merantau ke Jakarta meski mereka sudah tidak menetap, yakni kemudahan transportasi.
"Mereka masih bisa menggunakan sepeda motor, KRL sampai bus.”
Baca Juga: Mulai Kamis Dini Hari, Ribuan Pemudik Bermotor Tujuan Sumatra Seberangi Selat Sunda
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta menjelaskan tren jumlah pendatang pasca lebaran selama empat tahun terakhir, yakni sebanyak 24.043 pendatang pada 2020, kemudian turun menjadi 20.046 pendatang pada 2021.
Lalu, pada 2022, jumlah pendatang sempat meningkat menjadi 27.478 orang dan kembali turun menjadi 25.918 pendatang pada 2023.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin memperkirakan jumlah, pendatang baru akan menurun jika dibandingkan 2023 yakni sekitar 10.000-15.000 orang. ***