Kisah Seputar Lebaran: Mereka yang Mengharap Rupiah Berlipat dari Jualan Kulit Ketupat
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 09 April 2024 10:51 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Di balik tiap lipatan kulit ketupat, ada orang-orang yang berupaya mencari uang tambahan dengan berjualan kulit ketupat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Suminta, yang biasanya bekerja secara lepas, menjadi pedagang musiman kulit ketupat pada Lebaran tahun ini. Bersama sekitar 30 orang lainnya, dia menjajakan kulit ketupat di sepanjang jalan dekat Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Saat ditemui ANTARA, Senin, 8 April 2024, Suminta mengaku memilih menginap di pinggir jalan dekat Pasar Pisang supaya bisa berjualan seharian hingga malam takbiran tiba. Lelaki asal Serang, Banten, itu belajar membuat kulit ketupat dari orang-orang di desanya.
Rajut-merajut kulit ketupat dilihat dari orang tua yang ada di sana, kata Suminta.
Para pedagang di sentra janur dan kulit ketupat Palmerah mematok harga kulit ketupat mulai dari Rp7.000 sampai Rp10.000 per 10 buah. Sementara janur, yang berisi 30-40 helai per ikat, bisa dibeli mulai Rp5.000-Rp10.000.
Janur dan kulit ketupat dibuat dari daun kelapa muda atau kelapa hijau yang dipasok dari Banten.
Berapa banyak kulit ketupat yang dijual pedagang bergantung kepada seberapa besar modal yang dimiliki. Suminta dengan modal Rp3.000.000 bisa mengangkut sekitar 5.000-10.000 helai daun untuk dijual kembali.
Jika Suminta belajar dari orang-orang di kampungnya, Aceng, pedagang kulit ketupat lainnya di Palmerah, mengaku banyak belajar dari orang asal Bali. Berkat membuat kulit ketupat dan dekorasi janur, Aceng, yang memulai usahanya pada 2016, setidaknya meraup penghasilan Rp500.000 per hari.
Kulit ketupat tidak hanya dicari pada musim Lebaran. Pada hari biasa, kulit ketupat juga dicari terutama oleh penjual sayur keliling, penjual ketoprak, penjual lontong sayur, penyedia jasa katering makanan sampai orang-orang yang akan menggelar hajatan, kata Ahmad, salah seorang pedagang kulit ketupat di Palmerah.
Mereka seringkali memborong kulit ketupat, bahkan hingga ratusan, supaya tidak perlu pergi ke pasar setiap hari.