Pilpres Rusia: Petahana Vladimir Putin Menang 87,28 Persen Dukungan
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 19 Maret 2024 10:36 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Petahana Vladimir Putin menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) di Rusia dengan meraih 87,28 persen suara, setelah data terporses 100 persen, demikian laporan terbaru dari Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia (CEC) pada Senin 18 Maret 2024 waktu setempat.
Menurut data CEC, pesaing Putin yakni Ketua Komite Pembangunan Timur Jauh dan Arktik di majelis rendah Nikolay Kharitonov, memperoleh 4,31 persen suara, Ketua Komite Urusan Internasional majelis rendah Leonid Slutsky meraih 3,20 persen, dan Wakil Ketua majelis rendah Vladislav Davankov meraih 3,85 persen suara.
Kemenangan Putin memperpanjang kekuasaannya selama hampir seperempat abad sampai enam tahun lagi, mengonsolidasikan cengkeramannya kepada kekuasaan di tengah perang negara tersebut dengan Ukraina.
Baca Juga: Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova: Islamofobia Adalah Bentuk Rasisme yang Tak Bisa Diterima
Lebih dari 70 juta suara diberikan kepada Putin, melampaui rekor pasca-Soviet sebelumnya yaitu sekitar 56,42 juta suara yang ia raih pada pemilu 2018.
Berbicara di markas pemilihan di Moskow, Putin berterima kasih kepada rakyat karena menaruh “kepercayaan” kepadanya ketika ia menyatakan kemenangan setelah tiga hari pemungutan suara hingga Minggu.
Dia juga berjanji untuk melanjutkan perang sampai Rusia mencapai “tujuannya”, dan menekankan pada aneksasi empat wilayah di Ukraina selatan dan timur, yang diumumkan Moskow setelah memulai perang, sebagai sebuah pencapaian.
Baca Juga: Vladimir Putin Unggul Mutlak dalam Pilpres Rusia dengan 87 Persen Suara
Pemilihan tersebut berlangsung ketika perang di Ukraina memasuki tahun ketiga, membuat Rusia berada dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya yang telah menerapkan serangkaian sanksi.
Putin, yang memenangi pemilihan presiden kelimanya, telah berkuasa sejak pertama kali menjadi presiden Rusia pada tahun 2000, termasuk periode 2008 sampai 2012 ketika ia menjabat sebagai perdana menteri. ***