Tiga Korban Kecelakaan Helikopter Bell 429 di Halmahera Maluku Utara Ditemukan Meninggal
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 21 Februari 2024 16:54 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Helikopter jenis Bell 429 PK–SWS yang disewa PT WBN, yang sempat hilang kontak dan mengalami kecelakaan, telah ditemukan bersama tiga korban dalam kondisi meninggal dunia. Demikian pernyataan Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara.
"Saat ini proses evakuasi korban meninggal dunia ke Bandara Cekel milik PT IWIP," kata Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman tentang kecelakaan helikopter Bell itu, saat dihubungi, Rabu, 21 Februari 2024.
Fathur mengatakan, helikopter Bell 429 PK–SWS mengalami gangguan dan hilang kontak di sekitar hutan Halmahera antara Pinto dan Pit Kaurahe pada Selasa, 20 Februari 2024 sekitar pukul 13.16 WIT.
Baca Juga: Perlunya Kehadiran Kapal Pengangkut Helikopter
Sebelumnya, beredar video tim telah menemukan bangkai helikopter dalam keadaan hancur dan tiga korban meninggal dunia.
Jenazah tidak jauh dari bangkai helikopter yang sudah keadaan hancur, dan sesuai informasi helikopter Bell yang digunakan itu untuk menyalurkan logistik ke kawasan area tambang.
Proses evakuasi korban masih dilakukan oleh tim gabungan dari hutan Halmahera menuju ke klinik PT IWIP.
Baca Juga: Prabowo Ganti Helikopter Sampai Tiga Kali Demi Temui Warga Sukabumi
Tim SAR gabungan tengah melakukan evakuasi bangkai helikopter yang berhasil ditemukan di hutan Halmahera, Malut pada hari ini.
Dia mengatakan, lokasi temuan berada kurang lebih 5 km dari lokasi helikopter lepas landas sebelum hilang kontak, sedangkan untuk korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisinya utuh.
"Selanjutnya tim menunggu ketiga korban akan dibawa ke RSU terdekat di Weda," ujarnya.
Baca Juga: Mantan Presiden Chile Sebastian Pinera Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Tengah Cuaca Buruk
Dia memastikan helikopter milik Helicity, kontraktor PT Weda Bay Nickel (WBN) jatuh bukan karena ledakan. Meski begitu sebab pasti helikopter yang menyuplai logistik dan penumpang di area pertambangan itu belum diketahui.