Syam Arjayanti: Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta Tidak Perlu Panik Soal Persediaan Beras
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 19 Februari 2024 14:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Persediaan beras di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti.
"Tidak usah panik dengan adanya informasi bahwa beras langka. Beras di DIY masih banyak tersedia," kata Syam Arjayanti di Yogyakarta, Senin, 19 Februari 2024.
Syam Arjayanti mengakui, saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta belum memasuki masa panen padi, sehingga pasokan beras mengalami penurunan jika dibandingkan kondisi normal.
Baca Juga: Ironi di Negara Agraris, Warga Riau Pilih Beli Beras dari Thailand karena Lebih Murah
Dia menjamin persediaan beras di Gudang Bulog DIY, cadangan pangan pemerintah, maupun stok yang ada di tingkat pedagang seluruhnya masih aman. Selain itu, DIY juga dipastikan bakal mendapat jatah pasokan beras impor dari pemerintah pusat.
"Dari Bulog DIY kemarin menginformasikan bahwa untuk beras impor DIY tetap mendapat jatah sehingga nantinya dari distributor-distributor yang ingin membeli beras impor bisa dengan rekomendasi dari Bulog," ujar dia.
Terkait harga beras, Syam menyebut rata-rata di pasaran masih stabil tinggi di kisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram (kg) untuk beras medium, dan Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kg untuk kualitas premium. "Ini karena permintaan tinggi, sementara pasokan menurun," kata dia.
Baca Juga: Membagi Beras dan Stiker, Calon Anggota Legislatif di Kota Mataram NTB Ditetapkan Jadi Tersangka
Untuk mengendalikan harga tersebut, menurut dia, Dinas Perdagangan di level kabupaten/kota sedang menggencarkan operasi pasar dan pasar murah di wilayah masing-masing.
"Operasi pasar rutin dilakukan, harapannya kalau itu semakin masif maka semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses beras dengan harga yang terjangkau," kata dia.
Mengingat masih tingginya harga beras, dia juga mengimbau masyarakat tidak berlebihan mengolah beras untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.
Baca Juga: Bayu Krisnamurthi: Impor Beras oleh Bulog untuk Penuhi Bantuan Pangan, Stabilisasi Pasokan dan Harga
"Konsumsi beras kita masih tinggi sekitar 80 kg per kapita per tahun. Mungkin porsinya perlu kita kurangi lah dan agar lebih menghargai pangan," ujar Syam. ***