Satrio Arismunandar: Demokrasi Kita Belum Sempurna, tetapi Pihak Luar Percaya Pada Masa Depan Indonesia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 17 Februari 2024 15:27 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Perwujudan demokrasi di Indonesia memang belum sempurna, masih ada kekurangan di sana-sini. Tetapi pihak luar percaya pada masa depan Indonesia. Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA, Dr. Ir. Satrio Arismunandar, Sabtu, 17 Februari 2024.
Satrio Arismunandar mengomentari diskusi tentang kondisi demokrasi Indonesia di Jakarta, Kamis malam, 15 Februari 2024. Diskusi itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.
Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pegiat HAM Usman Hamid sebagai nara sumber. Diskusi itu dipandu oleh Anick HT dan Swary Utami Dewi.
Menurut Satrio, untuk menilai tingkat demokrasi di Indonesia, melibatkan pertimbangan berbagai faktor. Seperti: hak politik, kebebasan sipil, proses pemilu, pemerintahan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Mantan aktivis serikat buruh ini menyatakan, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam demokratisasi, sejak berakhirnya rezim otoriter Suharto pada 1998.
“Pemilu bebas multipartai dan pemilihan presiden secara langsung, yang baru saja dilaksanakan tahun ini, adalah sesuatu yang tidak terbayangkan sebelum 1998. Sebelum 1998, peserta pemilu dibatasi cuma tiga: PDI, Golkar dan PPP,” tuturnya.
“Namun negara ini masih menghadapi tantangan dalam mengkonsolidasikan dan memperdalam lembaga-lembaga demokrasinya,” ujar Satrio.
Satrio membenarkan, ada pasang-surut dalam demokratisasi. Namun pihak luar secara umum masih melihat Indonesia dalam kacamata positif. “Sebagai negara muslim terbesar sedunia, Indonesia dianggap berhasil memadukan Islam dan demokrasi,” jelasnya.
“Kadang-kadang kita sebagai orang Indonesia sangat kritis pada diri sendiri. Padahal orang luar memberi apresiasi dan percaya pada masa depan Indonesia,” lanjut Satrio.
“Dengan penduduk sebanyak 270 juta, saat ini Indonesia disebut sebagai demokrasi ketiga terbesar di dunia, sesudah India dan AS. Ekonomi Indonesia juga dalam proyeksi menuju ekonomi nomor 4 terbesar di dunia pada 2045,” ungkapnya.