The Power Karya Naomi Alderman: Melawan Patriarki Lewat Fiksi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 26 Agustus 2022 13:10 WIB
ORBITINDONESIA - Apa yang akan para perempuan lakukan, jika mereka memiliki kekuatan sengatan listrik di setiap jari tangan? Mungkin yang banyak terlintas adalah untuk melindungi diri, mengingat perempuan adalah kelompok rentan mengalami kekerasan dan korban patriarki.
Tema melawan patriarki inilah yang menjadi garis besar tema dari salah satu novel yang paling direkomendasi oleh Bill Gates untuk dibaca. Novel tersebut berjudul The Power, karya penulis asal Inggris Naomi Alderman.
Setahun setelah diterbitkan pada 2016, buku ini memenangkan Bailey Women’s Prize for Fiction, salah satu penghargaan paling bergengsi di Inggris. Tidak hanya itu, novel bertema patriarki ini juga mendapat pujian dari The New York Times dan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Baca Juga: 5 Tips Agar Bisa Konsisten dalam Mengejar Tujuan Hidup, Nomor 2 Wajib Dilakoni
“Membaca The Power membuat saya bisa lebih kuat dan lebih dalam memahami pelecehan dan ketidakadilan yang dialami banyak perempuan hari ini,” begitu kata Bill Gates dalam ulasannya. Gates mengaku, buku fiksi ilmiah ini pada awalnya direkomendasikan oleh sang putri sulung, Jennifer.
Di antara buku-buku yang menggambarkan kesetaraan gender dan feminisme hari ini, buku karya Alderman ditulis dengan unik, apik, dan penuh imajinasi liar. Alhasil, buku keempat Alderman ini memberikan warna yang berbeda dan menjadi daya tarik tersendiri.
Sebagai penulis kawakan yang memiliki segudang penghargaan, Alderman dengan cerdas “menampar” kenyataan. Dia membuat berbagai kritik sosial mengenai superioritas lelaki melalui lima tokoh perempuannya, yaitu Allie, Roxy, Margot, Jocelyn, dan Tunde.
Setiap dari mereka memiliki latar belakang yang berbeda dan hidup di negara yang berbeda. Kendati begitu, persoalan mereka sama, yaitu mengalami diskriminasi sebagai perempuan.
Baca Juga: Pangkat dan Jabatan Hangus, Ferdy Sambo Minta Maaf Lagi ke Rekan Sejawat yang Terdampak Kasusnya
Dengan kekuatan magis, yaitu listrik, yang mereka miliki, para perempuan ini akhirnya berusaha menguasai dunia dan mengambil alih dominasi laki-laki. Itu yang kemudian disebut sebagai matriarki.