DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

The Power Karya Naomi Alderman: Melawan Patriarki Lewat Fiksi

image
Novel bertema patriarki Naomi Alderman

ORBITINDONESIA - Apa yang akan para perempuan lakukan, jika mereka memiliki kekuatan sengatan listrik di setiap jari tangan? Mungkin yang banyak terlintas adalah untuk melindungi diri, mengingat perempuan adalah kelompok rentan mengalami kekerasan dan korban patriarki.

Tema melawan patriarki inilah yang menjadi garis besar tema dari salah satu novel yang paling direkomendasi oleh Bill Gates untuk dibaca. Novel tersebut berjudul The Power, karya penulis asal Inggris Naomi Alderman.

Setahun setelah diterbitkan pada 2016, buku ini memenangkan Bailey Women’s Prize for Fiction, salah satu penghargaan paling bergengsi di Inggris. Tidak hanya itu, novel bertema patriarki ini juga mendapat pujian dari The New York Times dan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Baca Juga: 5 Tips Agar Bisa Konsisten dalam Mengejar Tujuan Hidup, Nomor 2 Wajib Dilakoni

“Membaca The Power membuat saya bisa lebih kuat dan lebih dalam memahami pelecehan dan ketidakadilan yang dialami banyak perempuan hari ini,” begitu kata Bill Gates dalam ulasannya. Gates mengaku, buku fiksi ilmiah ini pada awalnya direkomendasikan oleh sang putri sulung, Jennifer.

Di antara buku-buku yang menggambarkan kesetaraan gender dan feminisme hari ini, buku karya Alderman ditulis dengan unik, apik, dan penuh imajinasi liar. Alhasil, buku keempat Alderman ini memberikan warna yang berbeda dan menjadi daya tarik tersendiri.

Sebagai penulis kawakan yang memiliki segudang penghargaan, Alderman dengan cerdas “menampar” kenyataan. Dia membuat berbagai kritik sosial mengenai superioritas lelaki melalui lima tokoh perempuannya, yaitu Allie, Roxy, Margot, Jocelyn, dan Tunde.

Setiap dari mereka memiliki latar belakang yang berbeda dan hidup di negara yang berbeda. Kendati begitu, persoalan mereka sama, yaitu mengalami diskriminasi sebagai perempuan.

Baca Juga: Pangkat dan Jabatan Hangus, Ferdy Sambo Minta Maaf Lagi ke Rekan Sejawat yang Terdampak Kasusnya

Dengan kekuatan magis, yaitu listrik, yang mereka miliki, para perempuan ini akhirnya berusaha menguasai dunia dan mengambil alih dominasi laki-laki. Itu yang kemudian disebut sebagai matriarki.

Ketika membaca halaman demi halaman dari buku ini, pembaca disebut-sebut akan merasakan pengalaman yang berbeda-beda. Di awal hingga pertengahan, Alderman masih berusaha menceritakan kisah dari masing-masing tokohnya.

Tetapi kejutan muncul di pertengahan hingga akhir buku. Di dalamnya, Alderman menjadi lebih brutal, menggambarkan perempuan yang selama ini dianggap lemah dan inferior menjadi makhluk kuat.

Namun setiap kekuatan yang absolut akan merusak. Itu juga yang terjadi pada cerita di novel ini, di mana perempuan pada akhirnya menjadi lebih barbar.

Baca Juga: Perusahaan AS Konkritkan Pembangunan Pabrik Baterai dan Microchip untuk Kendaraan Listrik di Indonesia

Dengan ceritanya itu, Alderman menekankan akar dari persoalan diskriminasi gender, yaitu power. Setiap mereka yang memiliki power akan berkuasa dan cenderung menyalahgunakan nya.

The Power sendiri tengah dalam proses diadaptasi menjadi drama serial oleh Amazon Studios. Drama ini nantinya akan memiliki 10 episode yang digarap oleh Reed Morano.

Proses produksinya sudah dimulai sejak Februari 2020 lalu. Tetapi situasi pandemi Covid-19 membuat produksi dihentikan pada pertengahan Maret. Sementara itu, dua pemerannya, Leslie Mann dan Tim Robbins dikabarkan mundur.

Judul Buku     : The Power

Penulis           : Naomi Alderman

Tahun Terbit  : 2016

Penerbit         : Viking

Sumber          :https://www.cnbc.com/2022/06/06/bill-gates-5-book-recommendations-for-your-2022-summer-reading-list.html

 

Sumber: Aplikasi Buku Pintar AHA

Peringkas: Amelia Fitriani

Editor: Satrio Arismunandar***

Berita Terkait