Maratua, Maladewa-nya Indonesia, Surga Biota Laut yang Mempesona di Berau, Kalimantan Timur
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 14 Januari 2024 02:22 WIB
Tren wisatawan ke Pulau Maratua semakin meningkat. Dalam 3 tahun terakhir saja, dari tahun 2021 (masa COVID-19) tercatat 4.900 pengunjung, dan tahun 2022 meningkat menjadi 6.000 orang lebih, serta pada tahun 2023 melonjak lebih 19.700 orang.
"Ini artinya Maratua menjadi tujuan wisata yang menarik serta memiliki nilai-nilai ilmu pengetahuan dan pendidikan," kata Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik
Ekowisata yang menjanjikan
Maratua memiliki potensi ekowisata yang besar. Pulau ini memiliki berbagai daya tarik alam dan budaya yang dapat dikembangkan untuk tujuan wisata berkelanjutan.
Ekowisata di Maratua dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam. Ekowisata juga dapat menjadi sarana pendidikan dan pembelajaran bagi wisatawan dari berbagai kalangan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Maratua dapat menjadi destinasi ekowisata yang berdaya saing tinggi, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat
lokal.
Kelompok Maratua Peduli Lingkungan (KMPL) terus bergerak untuk melestarikan terumbu karang di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Upaya yang dilakukan KMPL tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk melalui program BRI Peduli Grow & Green.
Ketua Harian KMPL, Muhammad Ilyas, mengatakan kelompoknya sudah terbentuk sejak tahun 2017. Namun, upaya yang dilakukan baru benar-benar menyita perhatian masyarakat pada tahun 2019.
Saat itu, kelompok tersebut melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan pesisir Desa Payung-Payung. Hasilnya, kawasan tersebut kini sudah ditumbuhi terumbu karang yang indah.
Organisasi tersebut saat ini memiliki 20 anggota yang didominasi oleh anak muda. Kelompok tersebut telah melakukan transplantasi terumbu karang di beberapa titik di Maratua.