Guntur Soekarnoputra: Geraham Gemeretak Lanjut Berjuang!
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 16 November 2023 11:15 WIB
Terutama mengenai pendirian politik Jokowi, apakah masih konsisten seperti semula ketika bertemu penulis beberapa tahun lalu, yaitu tetap mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi presiden, meneruskan pekerjaan-pekerjaan yang sudah dikerjakan dan rencana-rencana yang sudah dibuat oleh Jokowi.
Antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), hilirisasi, dan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mengenai putra-putranya, Gibran dan Kaesang, tidak disebut-sebut (tidak diutarakan) oleh Jokowi.
Baca Juga: Pembukaan The Marvels Cuma Dapat 47 Juta Dolar, Ini Dianggap Bencana
Namun bila penulis hubungkan dengan kondisi saat ini, penulis menarik kesimpulan memang sedang terjadi “something wrong” (sesuatu yang salah) dan ini adalah fakta, bukan sekadar ilusi atau situasi yang digoreng oleh kalangan anti-Jokowi.
Oleh sebab itu, kondisi ini harus dilawan karena keadaannya sudah membuat negara berada dalam kondisi berbahaya, di mana sebenarnya Presiden harus bertindak cepat untuk mengatasinya.
Nyatanya tidak demikian, karena justru sikap Presiden yang naga-naganya menjadi penyebab terjadinya keadaan berbahaya tadi.
Contoh di era Presiden Sukarno
Pada era Presiden Sukarno menjadi kepala negara, pernah terjadi suatu keadaan di mana negara berada dalam keadaan bahaya, bahkan sudah dinyatakan dalam keadaan SOB (Staat van Orlocht en Belach).
Baca Juga: Kejaksaan RI Petakan 10 Sektor yang Rawan Terjadi Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
Keadaan tersebut timbul karena adanya pemberontakan-pemberontakan di daerah-daerah dan dilakukan oknum-oknum militer yang dibantu oleh negara adikuasa, khususnya Amerika Serikat.