Michael Jackson Sukses Mengeksploitasi Video untuk Mengatasi Hambatan Warna
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 16 November 2023 10:50 WIB
MTV awalnya menolak menayangkan video tersebut, dengan alasan kebijakannya hanya menayangkan musik rock. Namun, presiden CBS, Walter Yetnikoff, yang telah mengeluarkan sejumlah besar uang untuk video tersebut, selain ketertarikan untuk mempromosikan album Thriller, tidak menerima penolakan artis terbesarnya tersebut.
“Saya mengatakan kepada MTV, 'Saya menarik semua artis kami,'” kenang Yetnikoff. “'Saya tidak akan memberikan Anda satu video lagi. Dan saya akan menemui penonton dan memberi tahu mereka tentang fakta bahwa Anda tidak ingin memutar musik orang kulit hitam. '”
MTV mengalah dan dengan cepat memasukkan Billie Jean ke dalam rotasi besar-besaran karena permintaan penonton.
Baca Juga: Kejaksaan RI Petakan 10 Sektor yang Rawan Terjadi Tindak Pidana Korupsi di Indonesia
Dengan keputusan itu, temboknya runtuh. Setelah kesuksesan video Billie Jean, Jackson meningkatkan taruhannya dengan Beat It. Untuk lagu ini, dia punya konsep khusus dalam pikirannya.
Ia ingin agar pesan anti-kekerasan dipahami secara harfiah, namun ia tidak ingin bersikap lunak atau bersifat mendidik. Untuk melaksanakan visinya ia mempekerjakan direktur komersial berbakat Bob Giraldi dan koreografer brilian Michael Peters.
Dia juga bersikeras untuk merekam video tersebut di jalanan Los Angeles daripada di studio. Ketika CBS menolak membayar anggaran tersebut, Jackson menyediakan uangnya sendiri.
Hasilnya adalah video musik paling revolusioner dan berpengaruh yang pernah disiarkan MTV hingga saat itu.
Terinspirasi, sebagian, oleh musikal Broadway West Side Story, Beat It menampilkan keanggunan dan keberanian. Koreografi grup, dengan Jackson memimpin dalam balutan jaket merah ikoniknya, menjadi cetak biru untuk banyak video musik yang akan datang.
Beat It didekati dengan tingkat realisme dan ambisi yang membuatnya benar-benar berbeda dari video musik lain pada masanya. Produk akhirnya orisinal, provokatif, dan inovatif. MTV memutar video tersebut lebih sering daripada Billie Jean, karena ratingnya terus meningkat.
Film pendek ini kemudian memenangkan berbagai penghargaan dan penghargaan, termasuk Video Musik Terbaik Sepanjang Masa, dari pembaca dan kritikus Rolling Stones. Hal ini juga menandai akhir dari keengganan MTV untuk memerankan artis kulit hitam.