DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Taktik Abu Abu China Menunjukkan Bekerjanya Aliansi AS dan Filipina di Laut China Selatan

image
Aksi ilegal China di kawasan Laut China Selatan.

Jika Perjanjian Pertahanan Bersama dilanggar, maka militer AS kemungkinan besar akan melakukan intervensi dalam sengketa Second Thomas Shoal.

Atau mungkin dalam sengketa wilayah Laut China Selatan lainnya seperti Scarborough Shoal yang dikuasai China atau Pag-asa yang dihuni Filipina dan semakin terancam. 

Ketegasan militer China meningkat di wilayah ini terutama karena Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mengganggu kapal-kapal lawan, terutama karena didukung oleh pembangunan pulau buatan dan militerisasi di wilayah sekitar, termasuk Mischief Reef, Subi Reef, dan Fiery Cross Reef di Kepulauan Spratly.

Baca Juga: Fedi Nuril Ungkap Sosok Pahlawan Inspiratif yang Mengajarkan Kesabaran dan Dedikasi, Ternyata Ini

Ke depan, ada sejumlah opsi potensial yang mungkin dipertimbangkan oleh para pejabat Amerika untuk melawan aktivitas zona abu-abu China di wilayah tersebut.

Misalnya, Angkatan Laut dan Korps Marinir A.S. dapat memainkan peran langsung dalam konflik Second Thomas Shoal di masa depan, sehingga memperkuat pencegahan. Namun hal ini mungkin secara tidak sengaja menghasilkan respons China yang lebih kuat dan mengganggu stabilitas.

Manila dan Washington dapat memilih untuk menetapkan Second Thomas Shoal dan wilayah sengketa lainnya sebagai wilayah yang termasuk dalam Pasal V Perjanjian Pertahanan Bersama.

Namun melakukan hal ini untuk sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu antara Jepang dan China di Laut China Timur belum meredam perselisihan taktik zona abu-abu China yang memaksa.

Sebaliknya, Amerika Serikat sebaiknya tetap melakukan hal yang sama dengan memberikan bantuan dan pelatihan militer kepada Filipina, sambil terus mengingatkan dan memperingatkan Beijing bahwa Pasal V tidak boleh dilanggar.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait