Diskusi Satupena, Dr Sukarjo Waluyo: Jawa Itu Mozaik, Tidak Tunggal Seperti Dikira Orang
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 November 2023 07:49 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Jawa itu sebuah mozaik. Jawa itu tidak tunggal atau satu, seperti yang mungkin diasumsikan orang luar. Hal itu dinyatakan oleh Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum., Kaprodi Sastra Indonesia FIB Universitas Diponegoro.
Sukarjo Waluyo adalah pembicara dalam diskusi Generasi Muda dan Pemajuan Budaya Lokal Jawa Tengah. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 2 November 2023.
Diskusi yang menghadirkan Sukarjo Waluyo itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Diskusi webinar itu dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.
Sukarjo menjelaskan, ada persepsi dulu bahwa Solo dan Yogyakarta adalah pusat kebudayaan Jawa. Tapi pada kenyataannya, dari segi akademik terlihat gambaran budaya yang berbeda.
Sukarjo menuturkan, di Jawa Timur sudah ada peta kebudayaan yang beragam untuk melihat peta politik, misalnya. “Jadi ada Jawa Arek di Surabaya, Malang. Ada Jawa Mataraman di Jawa Timur bagian barat dan amat besar itu. Juga ada Madura, ada Osing,” ujarnya.
“Kita mengetahui, siapa yang menguasai Jawa Mataraman suaranya akan kuat dan itu terbukti di Jawa Timur. Jawa Tengah pun sama. Ada Jawa Tengah Mataraman, yaitu Yogya dan Solo,” lanjut Sukarjo.
“Yogya dan Solo ini termasuk Jawa pedalaman. Ada Jawa Kedu yang berpatron ke situ. Kemudian kalau ke utara, ada Jawa pesisir. Riset saya memberi peta kebudayaan Jawa Tengah,” ujar Sukarjo.
“Seperti Blora, itu awalnya tak jelas masuk mana. Tapi menurut saya, masuk Jawa pesisir. Mengapa? Karena di Blora ada masuk budaya sungai, yang di Jawa tidak begitu muncul. Kalau Muria, Pati, itu masuk kategori budaya pesisir,” tegasnya.