Alex Runggeary: Kopi Paling Enak se Dunia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 26 Oktober 2023 14:25 WIB
Keduanya menerima selembar kertas kecil itu tanpa memahami sedikitpun kalau itu adalah selembar cek ratusan juta rupiah yang dapat mereka uangkan ke bank terdekat.
Si pengusaha muda itu kemudian meninggalkan dusun itu pagi hari benar. Dusun itu masih diselimuti kabut pagi berat oleh embun.
Setelah menyeruput kopi paling enak itu tentunya. Tempurung terakhir. Si ibu petani lansia itu kemudian menyelipkan lembaran kertas cek itu ke sela lembaran kitab tulis tua.
Mereka berdua tak menyadari sedikitpun tentang lembaran cek yang bernilai ratusan juta itu. Sampai lama pada kemudian hari, ketika si ibu mengutak atik simpanan antiknya, ia menemukan lembaran cek itu telah dimakan rayap.
Ia menatapnya hanya sekedar sebagai kenangan penghargaan yang pernah mereka berdua menerimanya dari orang kota itu. Tak ada rasa penyesalan sedikitpun yang menyelinap di hatinya.
Hanya selembar kertas tua dimakan rayap. Kehidupan ndeso yang telah membentuk falsafah kehidupan sederhana, apa adanya. Uang bukan ukuran [1]
Beda pula kisah Uwen, seorang gadis cilik berusia empat tahun. Ia menemukan bagian kopi yang paling enak sejagat dari sisa kopi dari cangkir kecil milik Ninieknya. Suatu rahasia kecil antara Cucu dan Ninieknya. Mereka berdua mufakat tak memberi tahu ibunya.
Suatu ketika, aku mengamati tingkah Uwen yang selalu menunggu dengan setia bagian akhir kopi yang tersisa di dasar cangkir itu. Akupun sembunyi sembunyi menyicipi tipis sisa kopi itu.
Baca Juga: LRT Jabodetabek Sering Terlambat dan Lamban, Inilah Penyebabnya
"Tak ada duanya." Kopi terakhir yang melewati lidah terasa enaknya luar biasa. Dan ketika ia melewati lidah dan kerongkongan Anda adalah kenikmatan terakhir pada hari itu, yang hanya bisa terulang pada hari berikutnya
Seperti pada senja itu [2], ketika Mr. Stevens duduk merenungi nasibnya yang terputus - cinta terpendamnya - dengan Miss Kenton.