Kredit Tumbuh 12,53 Persen, BRI Semakin Kuat, Selama 9 Bulan Cetak Laba Rp44,21 Triliun
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 25 Oktober 2023 17:24 WIB

"Kinerja Giro BRI tersebut tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola yang mengintegrasikan berbagai fitur unggulan, yaitu Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange (Forex), Investment Services, dan Financial Dashboard,” jelasnya.
Fee-based Income (FBI) BRI Group juga tercatat tumbuh 12,19 persen yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun. Pencapaian FBI BRI tersebut sejalan dengan volume transaksi Super Apps BRImo yang tumbuh sebesar 66,87 persen yoy atau mencapai Rp2.984 triliun dan jumlah pengguna yang mencapai 29,8 juta user.
Disamping itu, pertumbuhan fee-based income BRI juga didorong meningkatnya bisnis AgenBRILink, yaitu agen layanan bank dengan model bisnis sharing economy bersama masyarakat, yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 698 ribu agen dengan total nilai transaksi yang meningkat 20,77 persen menjadi sebesar Rp1.163 triliun.
Baca Juga: Perkuat Garda Terdepan Pelayanan Nasabah, BRI Resmikan Gedung Contact BRI Usung Konsep Customer Centricity
Sunarso menambahkan bahwa dari sisi operasional, transformasi digital yang terus dilakukan perseroan mampu meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis BRI.
Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Rasio BOPO membaik dari semula 68,36% menjadi 68,07 persen dan CIR membaik dari semula 42,55 persen menjadi 41,28 persen”, tambahnya.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76 persen dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48 persen atau jauh di atas ketentuan regulator.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 Pekan ke 16, Rizki Ridho Diusir Wasit, Persija Jakarta Takluk dari RANS Nusantara FC
Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, maka akan semakin memperkuat kemampuan BRI dalam mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi dalam pengelolaan bank, serta akan semakin memperkokoh pertumbuhan bisnis BRI melalui penyediaan jasa layanan keuangan, pembiayaan dan pemberdayaan UMKM.
Strategi Untuk Tumbuh: Pemberdayaan UMKM Naik Kelas & Holding Ultra Mikro
Sunarso menjabarkan bahwa strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan ada dua.