Servant Leadership, Pemimpin yang Melayani dan Mengutamakan Kepentingan Orang Banyak
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 25 Oktober 2023 07:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Selama ini asosiasi kita tentang pemimpin adalah orang yang berkuasa, dominan, otoriter, dan kemauannya sulit untuk dibantah. Inginnya dilayani.
Kita punya banyak contoh pemimpin tipe ini. Misalnya, Hitler dari Jerman atau Napoleon Bonaparte asal Prancis.
Namun, seiring dengan berkembangnya iklim demokrasi, gaya kepemimpinan yang seperti ini mulai terasa usang. Bahkan mendapat penolakan dari masyarakat. Mengapa? Sebab masyarakat ingin menjadi bagian dan ikut menentukan masa depannya.
Baca Juga: Kaya Banget, Segini Total Kekayaan Letjen Agus Subiyanto yang Bakal Jadi KSAD, Juragan Tanah
Maka, belakangan muncul konsep yang menjadi antitesisnya, yakni kepemimpinan yang rendah hati, melayani, dan mengutamakan kepentingan orang banyak. Pemimpin seperti ini dikenal dengan istilah Servant Leadership.
Konsep kepemimpinan yang melayani ini diperkenalkan oleh Robert K. Greenleaf. Servant Leadership adalah model kepemimpinan yang menempatkan ‘pelayanan’ sebagai prioritas utama.
Pelayanan dimaksud, di antaranya, pelayanan terhadap karyawan, pelanggan dan komunitas. Bahkan lebih luas lagi, kepemimpinan jenis ini juga melibatkan para stakeholders-nya dalam proses pengambilan keputusan.
Servant Leadership bukanlah a quick-fix approach. Pendekatan kepemimpinan seperti ini tidak cocok diterapkan untuk organisasi yang memerlukan pembenahan yang bersifat jangka pendek dan cepat. Sebaliknya, Servant Leadership memerlukan pendekatan jangka panjang dan bersifat transformasional.
Baca Juga: Buntut Video Viral, Komnas Perempuan Minta Pemkot Depok Berlakukan Larangan Masturbasi di Angkot
Konsep Servant Leadership menekankan pentingnya menghargai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan atau ‘memanusiakan’ manusia. Dengan perlakuan seperti itu, manusia akan merasa terlindungi dan merasa aman.
Rasa aman yang dimaksudkan adalah aman secara fisik dan psikis. Di sini rasa aman juga mencakup pengakuan diri, perlindungan terhadap hukum, kesehatan, pendidikan, aktualisasi diri, informasi, berorganisasi, berpendapat, dan aspek-aspek kehidupan lain.
LC Spears mengemukakan sepuluh karakteristik utama dari seorang Servant Leadership:
1. Dia mau mendengarkan. Pemimpin jenis ini biasanya mendengarkan terlebih dahulu sebelum membuat keputusan untuk kepentingan bersama. Bahkan ia mau mendengarkan dari bawahannya. Apakah Anda pemimpin yang seperti ini?
Baca Juga: PDI Perjuangan Solo Tunggu Gibran Kembalikan Kartu Tanda Anggota
2. Mau berempati. Para pemimpin-pelayan selalu mau memahami (berempati) mereka yang dipimpinnya. Mereka mencoba mengenali kelebihan dan keunikan bawahannya, dan sekaligus berusaha mengembangkannya.
3. Memiliki karakter menyembuhkan atau healing. Dalam sebuah organisasi, perbedaan pendapat kadang memicu perdebatan yang sengit. Bahkan tajam. Perdebatan yang semacam ini terkadang bisa melukai hati para karyawan.
Nah, salah satu kekuatan pemimpin-pelayan adalah mereka mampu untuk menyembuhkan diri mereka sendiri dan diri orang lain dari luka-luka batin semacam ini.
4. Memiliki kesadaran diri atau awareness. Pemimpin jenis ini biasanya sangat memahami dirinya sendiri. Ia menyadari kekurangan dan kelebihan dirinya.
Baca Juga: Jokowi Setujui Izin Pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024
5. Bersifat persuasif. Dalam berkomunikasi, pemimpin-pelayan lebih mengandalkan persuasi (bujukan) daripada menggunakan pendekatan kekuasaan atau otoritas jabatannya. Pemimpin tersebut berusaha menyakinkan orang lain dengan argumentasinya ketimbang memaksakan kehendaknya.
6. Konseptualisasi. Pemimpin pelayan biasanya memiliki pemikiran yang konseptual. Ia dapat menyeimbangkan orientasi konseptual jangka pendek, hari per hari, dan jangka panjang.
7. Memiliki visi atau foresight. Pemimpin jenis ini memiliki kemampuan untuk melihat masa depan dengan memahami situasi dan realitas saat ini.
8. Kemampuan melayani atau stewardship. Seorang Servant Leadership mengedepankan komitmen untuk melayani kebutuhan orang lain dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
9. Memiliki komitmen untuk mengembangkan orang lain atau people development. Para pemimpin-pelayan memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan ketrampilan dan kompetensi para bawahannya.
10. Membangun komunitas. Pemimpin seperti ini membangun rasa kebersamaan dalam komunitas, baik komunitas yang ada di dalam maupun di luar organisasi. ***