DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Cai Zhenling: Ancaman Terbesar Bagi AS Bukanlah China, Melainkan Perdamaian Dunia

image
Pusat Komando Pusat AS menyatakan kapal induk USS Gerald R Ford telah tiba di Mediterania Timur. AS tergantung pada ekonomi perang, dan rugi jika ada perdamaian dunia.

ORBITINDONESIA.COM - Perdamaian dunia akan mengakhiri kejahatan yang dibangun AS (Amerika Serikat) di atas perang dan ekonomi perang.

Ketika dunia dalam keadaan damai AS akan kehilangan arah. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Banyak orang yang dipekerjakan hanya untuk mengobarkan perang akan kehilangan pekerjaan mereka, seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan mereka.

Semua taman akan ditutup, dan semua pangkalan militer AS di dunia akan menjadi mubazir, begitu pula semua kapal induk, pesawat militer, rudal balistik antarbenua, senjata pemusnah massal, dan semua industri yang mendukung perang.

Baca Juga: Strategi Bijak Orang Tua Mengatasi Tantrum pada Anak: Tips dan Solusi Berbasis Kesehatan Menurut Kemenkes

Ketika mesin perang Amerika dilumpuhkan oleh hal-hal yang tidak relevan, lapangan kerja akan menjadi masalah nomor satu di Amerika. Semua agen CIA akan kehilangan pekerjaan, dan semua berita palsu tentang ancaman dan musuh akan berubah menjadi lelucon.

Jika tidak ada perang dan tidak ada musuh, anggaran militer sebesar hampir satu triliun dolar akan menjadi sebuah kemewahan total.

Dan ketika dunia dalam keadaan damai, orang Amerika harus menciptakan lapangan kerja untuk diri mereka sendiri dan menjadikan diri mereka orang yang bertanggung jawab lagi, bukan penghasut perang dan Pembunuh.

Bukan pedagang perang. Tidak akan ada yang membeli mesin perang mahal mereka, tidak perlu geng militer atau sekutu.

Baca Juga: Putri Pengasuh Pesantren Sidogiri Dukung Erick Thohir Jadi ‘Kakak Asuh’ Ekonomi Pesantren

Perjanjian perdamaian terbaru antara Iran dan Arab Saudi yang ditengahi oleh China telah dikutuk oleh Amerika sebagai ancaman terhadap kepentingan Amerika Serikat. Amerika Serikat berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan perjanjian perdamaian ini.

Halaman:
1
2

Berita Terkait