Hadiah Nobel Fisika 2023 dan Fisika Attodetik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 08 Oktober 2023 08:25 WIB

ORBITINDONESIA.COM -Hadiah Nobel Fisika 2023 diberikan kepada tiga ilmuwan AS, Jerman, dan Swedia. Ketiganya dihargai atas berbagai eksperimen mereka yang memberi perkakas baru untuk mengukur gerak elektron dalam atom-- pada skala attodetik.
Tiga pemenang itu yakni Pierre Agostini (Ohio State University), Ferenc Krausz (Ludwig-MaximiliansUniversitat), dan Anne L'Huillier (Lund University). Tetapi apa itu Attodetik?
Attodetik sejauh ini adalah tempo terpendek yang bisa diukur manusia, yakni sepermiliar-miliar detik atau 10pangkat -18 detik.
Attodetik adalah durasi yang dibutuhkan elektron bergerak dalam atom hidrogen.
Ketiga Nobelis telah bereksperimen mengukur berbagai aktivitas elektron pada durasi puluhan hingga ratusan attodetik -- semuanya di dalam atom-atom.
Di laboratorium attodetik ini terukur melalui kelebatan denyut cahaya maha singkat, 250 attodetik misalnya.
Dengan teknologi attodetik ini fisika kini memasuki era superkuantum.
Ke masa depan kita akan menggenggam komputer superkuantum; dan tinggal di rumah, kantor, dan gereja superkuantum.