Menggunakan Konfusianisme untuk Menafsirkan Alquran di China
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 25 September 2023 15:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - China lagi-lagi jadi sorotan. Gara-garanya, Presiden Xi Jinping menyampaikan akan memodifikasi terjemahan Alquran.
Kata pemimpin China itu, dalam terjemahan Alquran yang akan mereka buat akan menggabungkan nilai-nilai Islam dan Konghucu.
Tapi jangan bayangkan China akan mengubah ayat-ayat Alquran. Yang akan mereka lakukan, membuat tafsiran sesuai dengan nilai-nilai Konfusianisme. Kan biasa, dalam terjemahan Alquran ada tafsir atau catatan dalam terjemahannya.
Memodifikasi Alquran adalah upaya yang disebut sinifikasi Islam di China. Sinifikasi adalah proses mengubah atau memodifikasi sesuatu sesuai dengan budaya China.
Katanya terjemahan tersebut nantinya menggunakan Konfusianisme untuk menafsirkan Alquran. Penafsiran itu akan merujuk pada koleksi terjemahan dan tulisan-tulisan Islam Dinasti Qing, yang mereka sebut sebagai Kitab Han.
Kitab itu merupakan kumpulan teks Islam yang menggunakan konsep Konfusianisme untuk menjelaskan teologi Islam.
Konfusianisme sendiri merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia. Ajaran ini mencakup kebajikan, nilai keadilan, nilai kepercayaan, nilai berbakti hingga nilai keberanian.
Beberapa contoh ajarannya antara lain sikap sopan santun, tak mengeluarkan kata-kata yang mencela, tak menggunakan kata-kata kasar hingga menghormati yang lebih tua.
Baca Juga: Anak Erick Thohir Ungkap Rahasia Ayahnya di Rumah
Dilihat dari nilai-nilai inti ajarannya, sepertinya Konfusianisme sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Sinifikasi Islam sendiri dilatarbelakangi adanya gejala ideologi ekstremisme Islam di China. Ini misalnya, masjid meniru arsitektur asing, umat Islam mengenakan pakaian asing dan label makanan halal diterapkan secara berlebihan.
Kita tunggu ya seperti apa hasil modifikasi mereka. Mudah-mudahan tidak menimbulkan ketegangan baru antara dunia Islam dan China.***