Ilmuwan Bantah Teori Konspirasi: Kebenaran di Balik Penemuan Piramida Misterius di Antartika
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 22 September 2023 15:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, ahli teori konspirasi telah mengalihkan perhatian mereka ke Antartika lebih dari yang semua orang pikirkan.
Pada awal abad ke-20, para Ilmuwan menemukan air terjun berdarah di Antartika yang sampai saat ini masih belum diketahui apa sebenarnya yang terjadi di sana.
Baru-baru ini, peneliti juga menemukan sebuah piramida aneh yang tersembunyi dibalik lapisan es di benua Antartika.
Baca Juga: Misteri Kerusakan Matahari: Tantangan Ilmuwan Dalam Menganalisis Fenomena yang Membingungkan
Meskipun fakta sebenarnya adalah itu bukan piramida secara keseluruhan, melainkan adalah sebuah gunung.
Piramida tersebut berada di pegunungan Ellsworth, yang merupakan deretan pegunungan tertinggi di benua beku tersebut.
Pegunungan Ellsworth membentang sejauh 400 km dan pertama kali ditemukan oleh kelompok Ekspedisi Antartika Inggris pada sekitar tahun 1910 sampai 1913.
Baca Juga: Sisi Lain Film Oppenheimer: Cerita Kelam di Balik Proyek Manhattan, Tewaskan Ilmuwan dan Pekerja Konstruksi
Disebut sebagai piramida agar kemurnian dan sifat sebenarnya dari penemuan tersebut dapat tetap tersembunyi dari orang lain pada saat itu.
Hingga lebih dari seratus tahun berlalu, orang-orang mulai berspekulasi tentang sifat sejati dari lokasi penemuan piramida tersebut.
Meskipun bentuk alami dari piramida tersebut menyerupai gunung dan lokasinya yang berada di dataran yang menyembul dari dalam es.
Baca Juga: Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan
Ditambah fitur geografis kedua yang lebih menarik kini telah ditemukan dan membuat banyak orang kembali membicarakan piramida ini.
Lokasi geografis yang dimaksud terletak pada koordinat 79°58’39.25?S 81°57’32.21?W dan menjadi tempat yang paling banyak dicari di Google Earth.
Seorang ahli geologi dari Pusat Penelitian Geosains Jerman di Postdam, Dr. Mitch Darcy, mengatakan bahwa penemuan ini tidak membuatnya begitu heran.
Baca Juga: Ilmuwan Politik dan Penulis Mochtar Pabottingi Meninggal Dunia Pukul 00.30 WIB Tadi Malam
Karena menurutnya, bebatuan yang mencuat tersebut hanyalah pegunungan yang dilapisi oleh es dan letaknya juga tidak jauh dari penemuan piramida misterius terdahulu.
"Struktur berbentuk piramida terletak di Pegunungan Ellsworth, yang panjangnya lebih dari 400 km," kata Darcy dikutip Orbitindonesia.com dari Indy 100 21 September 2023.
"Jadi tidak heran jika puncak batuan yang muncul dari dalam es muncul di daerah tersebut. Puncaknya jelas tersusun dari batuan dan puncaknya memang menyerupai itu (piramida)," katanya.
Baca Juga: Sinopsis dan Trailer Film Oppenheimer: ketika Cillian Murphy Menyesal Jadi Ilmuwan Penemu Bom Atom
"Bentuknya tidak rumit, jadi bukan suatu kebetulan juga. Menurut definisinya, ini adalah nunatak, yaitu sebuah puncak batu yang mencuat diatas gletser atau lapisan es," ujarnya.
Darcy juga mengatakan, "Puncak ini berbentuk piramida, tapi puncak tersebut tidak mungkin dibuat oleh rekonstruksi manusia."
Jadi sudah sangat jelas bahwa lokasi baru piramida tersebut hanyalah sebuah gunung yang menyembul dari balik es dan bukan piramida misterius.
Baca Juga: Profil Christine Hakim yang Jadi Ilmuwan di The Last of Us: Tanggal Lahir, Jejak Karir, Instagram, Nama Suami
Belakangan ini Antartika sudah menjadi subyek spekulasi setelah seorang ahli teori konspirasi, Eric Hecker, memberikan gambaran tentang The Amundsen.
The Amundsen adalah sebuah Stasiun Kutub Selatan Scott yang berada di Kutub Selatan wilayah benua Antartika.
Stasiun Kutub Selatan Scott berfungsi sebagai pusat kendali lalu lintas udara bagi alien yang dibuat awal tahun ini.
Baca Juga: Benarkah Anggota CP0 Ini Diduga Pengkhianat Bagi Ilmuwan MADS dalam One Piece, Simak Penjelasannya
Hecker juga mengklaim bahwa sejak tahun 2010 lalu, seorang konglomerat asal Amerika Serikat, Raytheon, memberikannya sejumlah tanggung jawab.
Hecker menyebut bahwa Raytheon menunjuknya untuk menjadi kontraktor di pusat penelitian yang dioperasikan oleh National Science Foundation Amerika Serikat.
Dirinya juga menyebutkan bahwa masih ada banyak stasiun lalu lintas udara untuk alien yang baru pertama kali dia lihat.
Baca Juga: Aduh, Sempat Diremehkan Ilmuwan, Virus Khosta 2 Ternyata Lebih Kebal dari Covid 19
Namun yang pasti, piramida misterius tersebut merupakan sebuah gunung berlapis es dan bukanlah piramida misterius seperti yang banyak orang percaya.***