DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Bupati Masfuk: Jika Ingin Maju, Belajarlah Bahasa Mandarin, Bukan Bahasa Arab

image
Ilustrasi Bahasa Mandarin, untuk memajuan.

Bahkan Supreme Court mereka mencatat bahwa di madrasah itu tidak ada pelajaran bahasa Inggris, Pakistan atau Urdu dalam kurikulumnya. Lulusan madrasah ini tidak bisa berbuat banyak untuk menggerakkan ekonomi atau membantu hidup mereka di dunia ini kecuali membangun mesjid.

Yang tergambar setelah lulus adalah menjadi pejuang atau pelaku jihad. Entah jihad macam apa yang mereka pikirkan. Pakistan contoh negara berbasis agama yang isinya perebutan kekuasaan, bom meletus, kekerasan, tidak beranjak maju.

Kishore Mahbubani menulis dalam bukunya, The New Asian Hemisphere: The Irresistible Shift of Global Power to the East. Dia seorang profesor di NUS, Singapura.

Baca Juga: Sering Kunjungi Kampus, Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Ganjar Bisa Raup Banyak Suara Gen Z

Membaca fakta ini, saya sedikit khawatir menemukan fakta di sekolah-sekolah kita. Ada kemiripan juga dengan Pakistan. Dari penelitian lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menemukan lebih dari 40 persen guru agama di Indonesia berpendapat bahwa belajar ilmu pengetahuan tidak penting, yang penting adalah ilmu agama.

Mudah-mudahan hasil survei tersebut tidak benar-benar menggambarkan fakta di kalangan guru. Kalau itu yang terjadi, maka masa depan anak-anak kita bakal suram. Mereka tidak siap menghadapi kompetisi di dunia nyata. Mereka justru akan diajari oleh gurunya untuk meninggalkan urusan dunia yang harus dihadapi dengan ilmu pengetahuan.

Belajar agama tentu tidak salah, tetapi menafikan ilmu pengetahuan jelas bertolak belakang dengan semangat belajar agama. Sedangkan ajaran agama memberi tempat yang mulia bagi pembelajar ilmu.

Ya kondisi kurikulum kita lebih baik dari Pakistan, tapi gurunya perlu juga mengubah cara berpikirnya. Kita hidup di dunia. Wujud dunia saat ini adalah hasil olah pikir dan olah laku manusia yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Karen Agustiawan Mantan Direktur Utama Pertamina, Resmi Ditahan oleh KPK dalam Kasus Korupsi LNG

Tuhan memang Maha Kuasa tetapi Tuhan mewakilkan kepada manusia (khalifah di bumi) yang punya akal budi untuk mengurus dunia ini, bukan untuk mengurus akherat.
Tapi sangat mengkhawatirkan ketika di dunia pendidikan justru dihembuskan ajaran-ajaran yang anti kemajuan.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait