Orbit Indonesia
Percakapan di Ruang Spa: Jangan Melewati Batas Diri
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 14 September 2023 10:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Saya berkumpul dengan teman teman di Spa. Salah satu mereka bertanya kepada saya.
“Apa resepnya? Kamu kelihatan sehat sekali. Padahal usia kita sama. Aku sudah kena gula, dan 4 kali kena ring jantung. Sekarang makan banyak dipantangi. Padahal kamu jarang kulihat olahraga di treadmill di tempat Spa.”
Saya senyum saja. Dia tidak tahu kalau setiap pagi saya push up di atas 100 kali. Ujung telapak tangan saya sampai kapalan. Saya juga meditasi dengan kepala di bawah setiap hari sedikitnya 10 menit. Memang bukan olah raga yang trendy bagi orang kebanyakan.
“Hidup ini yang membuat kita sehat, kalau kita tidak pernah melewati batas diri kita,” kata saya mencoba mencerahkan.
“Maksudnya?"
“Ada tiga hal yang membuat kita sampai melewati batas diri. Pertama, memliki lahan atau rumah di atas kewajaran dan mendapatkan kekayaan dari itu dengan cara tidak wajar.
Kedua. Mencari kemelimpahan keuntungan dari kelemahan orang lain. Sehingga orang miskin tidak bisa mendapatkan akses keadilan. Ketiga, mencari kesenangan di luar rumah bersama WIL sehingga istri dikhianati.“
“Terus?"
“Kalau salah satu kita langgar, maka kita keluar dari batasan diri kita. Yakinlah, sekali kita melewati batas, kita tidak akan bisa kembali lagi.
Hidup sudah tidak normal lagi. Saat itulah penyakit akan datang. Bisa saja karena faktor psikis maupun karena makanan," kata saya tersenyum.
"Tapi kalau tiga hal itu kita jaga sehingga tidak melewati batas, ya kita akan sehat dan melimpah,“ sambung saya.
“Bagaimana caranya menjaga agar tidak melewati batas?" tanyanya.
“Punyailah rumah hanya sewajarnya. Milikilah lahan untuk bisnis produktif, bukan rente. Carilah keuntungan dari orang kaya. Bertarunglah seperti hyena berhadapan dengan harimau.
Jangan seperti harimau berhadapan dengan kelinci. Cari lawan yang kuat, jangan yang lemah. Berteman dengan banyak wanita boleh saja, nongkrong di cafe tidak apa, tapi ingat pulang dan utamakan istri di rumah,“ kata saya tersenyum.
“Kalau tiga hal itu dibatasi, ya sulit, bro..."
Saya keluar ruang sauna. Saya tidak mau diskusi lebih lanjut. Karena saya tahu, teman ini sudah melewati batas. Apapun saya katakan, dia tidak akan mengerti, karena ruang saya dan dia berbeda.
(Dikutip dari Diskusi dengan Babo) ***