DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Renungan: Kisah Dua Pendaki Gunung, Ternyata Beban Berat Justru Jadi Penyelamat

image
Ilustrasi pendaki gunung membawa beban berat.

ORBITINDONESIA.COM - Sebuah kejadian lama, namun masih cukup baik untuk dipetik kembali hikmahnya. Yaitu tentang insiden yang terjadi belasan tahun silam di China, ketika sebuah truk besar tergelincir saat melintasi jalan layang.

Kepala truk tersebut menerobos pembatas jalan, dan bisa menyebabkan kendaraan berat itu terjun bebas ke bawah.

Namun karena muatan yang dibawanya cukup banyak, justru truk itu selamat! Beban berat yang dipikulnya ternyata menahan kepala truk agar tidak terjatuh.

Baca Juga: Sinopsis 7 Escape, Drakor Thriller Menegangkan yang akan Gantikan The First Responders 2 Setiap Jumat Sabtu

Petugas keamanan lantas datang melakukan operasi penyelamatan, dan orang-orang kemudian ramai mengomentari insiden tersebut bahwa terkadang beban yang berat itu menyelamatkan hidup kita.

Mengingatkan saya kepada kisah tentang seorang lelaki dari India dan temannya yang sedang mendaki gunung Himalaya. Mereka berdua dalam perjalanan turun dari gunung dan berjuang melawan suhu dingin yang ekstrem.

Di tengah perjalanan mereka menjumpai seorang pendaki lain yang kakinya terjepit di antara bebatuan. Sang lelaki memutuskan untuk menolong orang itu, sementara temannya justru memilih untuk terus berjalan menyelamatkan diri sendiri.

Maka tubuh orang yang tidak berdaya itu dipikul di atas punggung sang lelaki dan mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan tertatih-tatih. Sesekali sang lelaki merasa kelelahan, ia istirahat sejenak hingga tenaganya pulih kembali.

Baca Juga: Demokrat Dinilai Lebih Untung Jika Gabung ke Koalisi PDIP dan Dukung Ganjar

Meski penuh perjuangan, mereka berdua tiba di kaki gunung dengan selamat. Namun anehnya justru temannya yang sudah berjalan jauh di depannya ternyata belum sampai. Seharusnya ia sudah tiba lebih dulu.

Hingga beberapa jam kemudian, tim SAR mendapat kabar bahwa temannya itu mati membeku di tengah perjalanan. Tubuhnya tak sanggup melawan cuaca dingin yang menusuk tulang itu.

Tersadarlah si lelaki, justru karena beban berat yang ia pikul tersebutlah yang menyebabkan tubuhnya berkeringat dan menjaganya tidak membeku. Ditambah lagi punggungnya yang bersentuhan badan dengan orang yang ia tolong, menjaga panas tubuhnya.

Sekali lagi terbukti bahwa terkadang beban yang berat itu menyelamatkan hidup kita. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.

(Oleh: Ustaz Arafat) ***

Berita Terkait