Soal Anies, Hubungan Transaksional dan Kedewasaan Bersikap
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 05 September 2023 09:30 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hanya dengan ayah dan ibu, Anda tidak pernah transaksional. Tapi dengan orang lain, bahkan dengan keluarga sedarah pun tidak mungkin Anda dapatkan ketulusan seperti dengan kedua orang tua.
Artinya Anda tidak bisa memaksa orang lain mengikuti hubungan relasi dengan standar moral Anda. Mengapa ? Hubungan kemitraan dan pertemanan pastilah transaksional.
Take and give yang terus terjadi tanpa jeda. Itu transaksional. Kalau salah satu timpang, hubungan relasi pasti bubar atau hambar. Jangan pula sakit hati. Biasa saja. Tidak usah pula diumbar ke publik.
Saat Anda mengatakan orang lain salah atau buruk atau khianat, itu semakin mempermalukan Anda. Bahwa Anda memang tidak qualified dalam hubungan relasi. Mengapa? Ya kalau Anda hebat kan tak mungkin dilepas orang.
Anies itu bukan capres yang punya hak legitimasi mencalonkan diri sebagai presiden. Yang punya hak mencalonkan adalah partai. Nah dalam hal capres, Anies diusung oleh tiga partai agar cukup presidential threshold.
Yang deal itu bukan Anies. Tapi partai. Artinya, sekuat apapun keinginan Anies mau jadikan AHY sabagai cawapres, itu useless. Janji apapun dari Anies kepada AHY dan SBY, itu tidak penting. Anies itu powerless. Seharusnya PD bisa memaklumi situasi ini untuk bersikap proporsional terhadap Anies.
Selama sekian bulan hubungan koalisi PD, Nasdem, PKS memang sangat rentan. Nasdem sebagai pengusung Anies sabagai capres siap uang walau tidak cukup. Nasdem berharap dana dari dukungan PKS dan PD. Bukan hanya elektabiltas.
Baca Juga: Daftar Lokasi Pemadaman Listrik 4 Jam di Nganjuk oleh PLN Hari Ini 5 September 2023, Ada 16 Tempat
Nah, tentu yang sumbang dana berhak jatah caWapres. PKS sudah menyerah. Bokek. Tinggal PD yang berharap agar AHY sebagai cawapres. Duit ada tidak? Yang pasti ada hanya janji, yang belum mampu ditunaikan.
Dan janji itu hanya tinggal janji. Waktu terus berjalan. Sehingga terpaksa partai Nasdem menjual Anies kepada pihak lain. Kebetulan penyandang dana itu inginkan Cak Imin sabagai cawapres berpasangan dengan Anies. Ya politik follow money.
PKS juga tetap bertahan dalam koalisi dengan Nasdem, walau cawapres dari PKB bukan chemistry PKS. Itu karena memang tidak ada tempat lain untuk berlabuh. Sementara konstituen PKS sudah terlanjur cinta dengan Anies.
Karenanya PKS tidak ada urusan dengan Pilpres. PKS hanya jadikan Anies untuk menaikkan elektabilitas partai pada pileg. Beda dengan PD yang punya agenda untuk cawapres.
Kalau PKS bertahan, bukan berarti tidak toleran dengan PD, tapi ini soal kepentingan hubungan relasi yang harus dikelolanya.
Jadi sudahan deh baper soal hubungan relasi. Selagi Anda lemah, ya jangan mengeluh dijadikan keset kaki atau dibuang ke tong sampah. Biasa saja. Makanya kuatlah! Dewasalah.
(Oleh: EJB)