ORBITINDONESIA.COM - Kita dilatih untuk berpikir bahwa semua produk susu, seperti yogurt, diciptakan sama. Kami juga percaya kalau yang berbahan dasar susu pasti menyehatkan.

Keyakinan itu sangat jauh dari kebenaran. Salah satu penyebab terbesarnya adalah yogurt.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan bahwa mengonsumsi yogurt tidak memberikan dampak nyata pada kesehatan subjek secara keseluruhan.

Baca Juga: Arema FC Sukses Raih Kemenangan Kedua Usai Tumbangkan Bhayangkara FC di Pekan ke 11 BRI Liga 1

Tapi bagaimana dengan probiotik, Anda mungkin bertanya. Kita diberi tahu bahwa yogurt penuh dengan zat-zat tersebut dan kita membutuhkannya untuk kesehatan usus yang baik.

Bukankah yogurt mengurangi risiko diabetes? Secara signifikan, penelitian ini didasarkan pada persepsi subjek. Penelitian ini tidak mengukur apakah kepadatan tulang meningkat atau efek probiotik dari yogurt.

Faktanya adalah yogurt baik untuk Anda. Itu tergantung pada jenis yogurt yang Anda makan. Ada banyak jenis yogurt. Ada yang gemuk penuh, ada pula yang lemaknya dikurangi. Ada yang diberi pemanis, ada pula yang tanpa pemanis.

Penyebab paling jelas dan mencolok adalah yogurt manis. Gula atau pemanis buatan yang ditambahkan ke dalamnya berbahaya bagi tubuh Anda.

Baca Juga: Kenapa BBM Pertalite Dihapus, Simak Alasan Lengkap dari Pertamina Ternyata Diganti Ini

Yoghurt rendah lemak memiliki banyak rasa yang ditambahkan ke dalamnya untuk menggantikan rasa yang kurang enak.

Ini bukan bahan penyedap alami, jadi tidak ada gunanya sama sekali bagi tubuh Anda. Gula ekstra ditambahkan ke yogurt rendah lemak untuk meningkatkan rasanya juga.

Jika Anda ingin memasukkan yogurt ke dalam makanan Anda karena manfaat probiotik dan khasiatnya yang menguatkan tulang, Anda bisa. Tapi jangan membeli yogurt rasa rendah lemak.

Yoghurt tawar penuh lemak sangat baik untuk Anda. Tambahkan untuk sarapan kaya serat. Atau tambahkan topping buah segar ke dalamnya untuk memberikan rasa alami.***