Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pacu Pertumbuhan UMKM Papua
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 20 Agustus 2022 00:29 WIB
ORBITINDONESIA – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang akan digelar di Gedung Olahraga Cenderawasih, Papua pada 24 Agustus 2022, diharapkan memberi banyak manfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Papua.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya dalam diskusi virtual bertajuk Bangga Buatan Indonesia, Geliat UMKM Papua yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
“Kami berharap agar manfaat dari gelaran Gernas BBI yang digelar di bulan baik ini (bulan kemerdekaan) tidak hanya saat ini saja tetapi terus menerus konsisten memberikan manfaat bagi pertumbuhan UMKM di Papua,”ungkap Juli Budi dari Bank Indonesia.
Ia mengakui, dari sejumlah kegiatan Gernas BBI yang diikutinya memberi banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM.
“Seperti yang kita ikuti di Sulawesi ada bisnis matching, lalu peningkatan ekspor, penjualan terlihat meningkat. Harapannya itu terjadi juga di Papua nanti, karena kita lihat ini bagus dan dampaknya akan berkelanjutan,” ia menambahkan.
Juli Budi menyatakan, potensi yang dimiliki Papua itu sangat besar. Misalnya kopi, yang merupakan komoditas unggulan di sana sudah mendunia.
Kopi ini memiliki cita rasa tertentu karena ditanam 2.000 meter di atas permukaan laut, sehingga dinikmati oleh konsumen. Selain itu ada juga kerajinan-kerajinan lainnya, dan potensi sektor perikanan.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Dorong Faskes Gunakan Alkes Produksi Dalam Negeri, Ini Alasannya
Untuk mendukung tumbuh kembang UMKM, BI perwakilan Papua memiliki program Onboarding UMKM.
Dalam program itu ada edukasi, fasilitasi, dan motivasional. BI Papua memberi pelatihan dan pendampingan
“Terkait literasi BI rutin setiap tahun mengadakan pelatihan, pendampingan, tahun ini ada sekitar 50 UMKM yang kita undang. Kita ajar mengenai teori, praktik, setelah itu ada proses pendampingan bagaimana mereka bisa dapatkan literasi digital untuk melakukan penjualan secara online,” ujarnya.
BI Papua juga rutin lakukan showcasing, UMKM binaan dibawa mengikuti pameran di Gernas BBI di Sulawesi. Begitu juga di level nasional, dilakukan pembinaan termasuk kontribusi show casing.
Baca Juga: Kominfo Dukung Kemajuan UMKM di Papua
“Kita juga cari pasar tidak hanya domestik, tetapi juga luar negeri. Kebetulan kita ada kantor binaan di luar, di Boston demi menjajaki pasar ke luar negeri,” ujarnya.
UMKM ini juga didorong untuk menggunakan sistem pembayaran formal memanfaatan inovasi-inovasi yang sudah dikembangkan BI.
Dengan menggunakan SIAPIK, aplikasi pencatatan keuangan digital, akses UMKM ini ke pembiayaan formal kian mudah.
Ia menerangkan juga, tren penggunaan aplikasi QRIS di Papua juga meningkat dan sangat akseleratif. Tercatat sudah 118 ribu penjual se-provinsi Papua yang menggunakannya.
Baca Juga: Sah Jadi Tersangka, Komnas HAM Minta Putri Candrawathi Mulai Jujur
“Konsennya memang masih di Jayapura, kita kembangkan di daerah lain. User atau penggunanya 51 ribu, kita harapkan trennya meningkat,” ungkapnya.
Meningkatnya pertumbuhan UMKM di Papua, papar Juli Budi, terlihat dari penyaluran kreditnya.
Dari total kredit yang disalurkan hampir 32 persen itu kredit UMKM. Dari situ, 71 persen untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi.
Kemudian, kalau melihat pertumbuhan kredit UMKM hingga Juni, tumbuh lebih dari 15 persen dan terutama di salurkan ke sektor perdagangan, pertanian, dan perikanan, atau sektor-sektor unggulan lain.
Baca Juga: Usman Kansong: UMKM Papua Memasuki Era Teknologi Digital
Angka 15 persen itu progresif untuk setelah pandemi.
Ini karena pertumbuhan Papua kalau dibandingkan dengan nasional jauh lebih tinggi 14,38 persen kuartal II, lebih dari pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,44 persen.
Terkait gelaran Gernas BBI ini, ia berharap, sesuai moto Hari Kemerdekaan Tahun ini, Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat, maka harapannya, pertumbuhan itu juga dirasakan oleh UMKM di Papua, sehingga pertumbuhan itu tidak hanya terpusat di Jawa tetapi juga merata ke luar Jawa.***