ORBITINDONESIA.COM - Mau numpang tanya: PSI apa tak punya kader pintar yang berkelas sih? Ngomong calon pemimpin nasional kok mengundang kader dari partai lain dan mendorong-dorong Gibran Rakabuming jadi cawapres? Ini mencari sensasi murahan.

Anehnya, di acara PSI ini urusan internal partainya Gibran juga diobok-obok semaunya tanpa ada ruang klarifikasi. Lucunya, kebijakan Gibran sebagai walikota yang menghormati keberagaman (multikultural) diklaim cocok dengan PSI.

Tetapi internal partainya Gibran diobok-obok semaunya. Ini bentuk kelancangan yang tak punya etika dan berpotensi bisa memicu amarah partai lain. Apakah ini pertanda PSI sengaja menantang PDIP?

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Anies 20,4 Persen, Prabowo 33,6 Persen, dan Ganjar 35,9 Persen

Kalau benar mau mernantang PDIP, habislah diri nya. Partai kemarin sore mau sok jagoan?

Yang jadi pertanyaan, kalau PSI mau jadi partai hebat, kenapa tak menjagokan calon pemimpin nasional dari kader sendiri? Mengapa "membajak" Gibran ke acara PSI?

Untungnya, sikap Gibran tegas dalam acara PSI ini: tetap mengacungkan simbol metal yang identik dengan partainya. Malu..! Dari bahasa tubuh Gibran ini, PSI harusnya berkaca diri.

Kalau mau jadi partai masuk Senayan, dukung kader sendiri dong. Jangan main bajak nebeng kader partai lain. Harus belajar punya etika. Seenaknya sendiri. Merasa partai besar capaian merosot jadi 0.5 persen, droopshot menurun tajam.

(Dikutip dari Sut Budiharto) ***