DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Erick Thohir dan Gus Miftah di Masjid At Thohir Berdoa Bersama untuk Persatuan Bangsa

image
Erick Thohir dan Gus Miftah di tengah jemaah.

Ciri kedua orang radikal, ujar Gus Miftah, adalah tidak memiliki dasar keilmuaan. Namun, mereka kerap berdalih mengatasnamakan Alquran dan Hadist.

"Contohnya, ada yang menganggap musrik siapapun yang menyanyikan lagu Padamu Negeri. Padahal hasil dari menyanyikan lagu itu adalah cinta kepada Tanah Air, bukan ibadah?" katanya.

Menurut Gus Miftah, Rasulullah ketika meninggalkan Makkah, berdoa sambil menangis dari atas nukit, "Demi Allah kamu Makkah, adalah tanah yang paling saya cintai. Begitu Beliau tiba di Madinah, Beliau berdoa, Ya Allah anugerahkan padaku kota Madinah sebagaimana saya mencintai kota Makkah," kisah Gus Miftah.

Teladan Nabi Muhammad itu, ujar Gus Miftah, menunjukkan bahwa Rasulullah pun sangat mencintai tanah airnya. Sebab, di Makkah lah, Nabi Muhammad dilahirkan, besar, tumbuh, berjuang, dan akhirnya wafat.

Ciri ketiga orang radikal, ujar Gus Miftah, eksklusif, dan merasa bahwa kunci surga dia yang punya, kelompok lain adalah salah.

Ciri Keempat, adalah anti Pancasila. Menurut Gus Miftah, mereka mengatakan bahwa  Pancasila itu bid'ah, sementara cinta Madinah itu ibadah hanya karena ingin sama dengan Rasulullah.

Ciri kelima orang radikal, menurut Gus Miftah adalah memusuhi orang yang beda agama. "Padahal, Nabi sendiri sampai menghormati jenazah nasrani. Karena menurut Beliau, kita sama-sama mahluk Allah," katanya.

Gus Miftah mengatakan, jangan jadikan perbedaan sebagai sumber permusuhan. Yang harus dijaga adalah jangan sampai terjadi perpecahan. ***

Halaman:
1
2

Berita Terkait