Selain Salma Salsabil, pergelaran tersebut melibatkan 15.240 pemain kesenian angklung dari bermacam kalangan.

Seperti anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan perwakilan kementerian lembaga.

Baca Juga: Piala Dunia U20: FIFA Hapus Artikel dan Lagu Tema yang Dibawakan Weird Genius dan Trio Indonesian Idol

Dimeriahkan pula oleh para pemain angklung dari murid Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sekolah kedinasan, para ibu Dharma Wanita Persatuan serta Tim penggerak PKK.

Pergelaran angklung yang diinisiasi oleh OASE KIM ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan kebudayaan bangsa Indonesia kepada generasi bangsa.

Sebagaimana yang disampaikan ketua bidang 1 OASE KIM Franka Makarim bahwa pergelaran ini menjadi bukti nyata pengenalan budaya khususnya kesenian angklung pada generasi muda.

Baca Juga: Sejarah Hari Angklung Sedunia yang Perlu Kamu Tahu

Ia juga menambahkan melalui generasi muda kebudayaan indonesia dapat dilestarikan secara berkelanjutan dan menghidupi budaya Indonesia.

Pergelaran angklung terbesar di dunia juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan memfasilitasi 20.060 unit angklung.

Selain fasilitas tersebut Kemendikbud Ristek juga berkolaborasi dengan Saung Angklung Udjo (SAU) dan berupaya cetak rekor dunia Guinness World of Records (GWR).