ORBITINDONESIA— Ukraina baru-baru ini mendapat hantaman serangan beruntun dari Rusia. Tampaknya itu merupakan pesan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketika Barat berusaha mempersenjatai Ukraina dengan senjata yang lebih efektif untuk meningkatkan perlawanannya kepada Rusia, Putin pun bertindak lewat serangan itu.

Tindakan Barat yang seolah menempatkan Ukraina di jalur untuk bergabung dengan Uni Eropa, seperti menantang datangnya serangan Putin.

Baca Juga: Pemberitaan Media dan Bahaya Nara Sumber yang Tidak Memiliki Kredibilitas

Yang terbaru dalam serangkaian kengerian di Ukraina datang minggu ini ketika senjata Rusia menghujani warga sipil di pusat perbelanjaan yang sibuk, jauh dari garis depan perang di bulan kelima.

Waktunya sepertinya bukan kebetulan. Terjadi serangan rudal Rusia di sebuah mal di pusat kota Kremenchuk. Juga pada bangunan tempat tinggal di ibukota, Kyiv.

Ini terungkap dalam pandangan dunia dan terutama para pemimpin Barat, yang berkumpul untuk KTT trio di Eropa.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengisyaratkan hal yang sama, ketika rudal menghantam ibukota pada 26 Juni. Ini tiga hari setelah para pemimpin Uni Eropa dengan suara bulat setuju untuk menjadikan Ukraina sebagai calon anggota.***