KISAH HIKMAH: Guru dan Murid yang Mencuri Arloji Temannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 23 Juli 2023 15:35 WIB
Kemudian Anda berbicara kepada kelas dengan mengatakan, "Jam tangan siswa ini dicuri selama kelas hari ini. Siapa pun yang mencurinya, tolong kembalikan."
Saya tidak mengembalikannya karena saya tidak mau. Anda menutup pintu dan menyuruh kami semua berdiri dan membentuk lingkaran. Anda akan menggeledah saku kami satu per satu sampai arloji itu ditemukan.
Namun, Anda menyuruh kami untuk menutup mata, karena Anda hanya akan mencari arlojinya jika mata kami semua tertutup. Kami pun melakukan seperti yang diperintahkan.
Anda menggeledah dari saku ke saku lain, dan ketika Anda merogoh saku saya, Anda menemukan arloji itu dan mengambilnya. Anda terus menggeledah saku semua orang, dan setelah selesai Anda berkata 'buka matamu. Kami menemukan arlojinya.’
Baca Juga: VIRAL, Acara Haul Akbar Walisongo di Masjid Istiqlal Jakarta 29 Juli 2023
Anda tidak memberi tahu saya dan Anda tidak pernah menyebutkan episode itu. Anda juga tidak pernah mengatakan siapa yang mencuri arloji itu. Hari itu Anda menyelamatkan harga diriku selamanya. Itu adalah hari paling memalukan dalam hidupku.
Tapi ini juga hari dimana aku memutuskan untuk tidak menjadi pencuri, orang jahat, dll. Kamu tidak pernah mengatakan apa-apa, bahkan tidak memarahiku atau membawaku ke samping untuk memberiku pelajaran moral.
Saya menerima pesan Anda dengan jelas. Berkat Anda, saya mengerti apa yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik sejati. Apakah Anda ingat episode ini, profesor?
Profesor tua itu menjawab, 'Ya, saya ingat situasi dengan arloji curian, yang saya cari di saku semua orang. Saya tidak mengingat Anda, karena saya juga memejamkan mata sambil melihat.’
Inilah inti dari pengajaran:
Jika untuk mengoreksi kesalahan Anda harus mempermalukan seseorang; berarti kamu tidak tahu cara mengajar". ***