DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kapal Militer China Berlabuh di Pelabuhan Sri Lanka, Meskipun Ada Kekhawatiran India

image
Yuan Wang 5, Kapal China yang berlabuh di Sri Lanka meski ditentang India.

ORBITINDONESIA- Sebuah kapal survei militer China berlabuh di pelabuhan Hambantota buatan China di Sri Lanka, Selasa 16 Agustus 2022, setelah penundaan beberapa hari. Tertundanya itu  karena penentangan oleh India, yang bersaing dengan China untuk mendapatkan pengaruh di Sri Lanka, negara yang sedang dilanda krisis.

India telah menentang berlabuhnya Yuan Wang 5, yang oleh para analis digambarkan sebagai kapal berteknologi tinggi untuk melacak objek di luar angkasa. India khawatir China dapat menggunakan pelabuhan Sri Lanka, di dekat rute pengiriman utama Asia-Eropa, sebagai pangkalan militer.

Sri Lanka, yang membutuhkan dukungan dari India dan China karena berjuang dengan krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade, awalnya memberikan izin kapal untuk tinggal selama lima hari di pelabuhan Hambantota, mulai 11 Agustus.

Baca Juga: Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Brigadir J, PPATK Siap Cek Aliran Dana dari Rekening Ajudan Irjen Ferdy Sambo

Sri Lanka kemudian meminta China untuk menunda kedatangan kapal tersebut, dengan alasan perlunya konsultasi lebih lanjut.

Yuan Wang 5 sekarang berlabuh hanya selama tiga hari untuk mengisi persediaan bahan bakar, makanan dan kebutuhan pokok lainnya, kata seorang pejabat di pelabuhan yang menolak disebutkan namanya.

Seorang menteri pemerintah Sri Lanka mengatakan, negara kepulauan itu bekerja untuk memastikan tidak ada gesekan antara negara-negara sahabat.

"India telah menyampaikan keprihatinan dan Sri Lanka meminta penundaan dok kapal, sampai diskusi dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini," kata Menteri Media, Bandula Gunawardana, kepada wartawan.

Baca Juga: Pertama Kali, Abu Bakar Baasyir Ikuti Upacara HUT Ke 77 Republik lndonesia di Ponpes Mukmin Ngruki

"Bahkan sebelum ini ada kapal dari AS, India, dan negara lain yang datang ke Sri Lanka. Kami telah mengizinkan kapal-kapal ini untuk datang. Dengan cara yang sama kami mengizinkan kapal China untuk berlabuh."

China Merchants Port Holdings menandatangani sewa 99 tahun pada 2017 untuk mengoperasikan pelabuhan laut dalam Hambantota.

Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan, kapal China tidak mengganggu negara lain.

"Yuan Wang 5 melakukan kegiatan penelitian maritim ... tidak mempengaruhi keamanan atau kepentingan ekonomi negara mana pun dan pihak ketiga tidak boleh mengganggunya," katanya di Beijing.

Baca Juga: Selamat, Park Han Byul Lahiran Anak Kedua Jenis Kelamin Laki-Laki

Analis keamanan asing mengatakan, Yuan Wang 5 adalah salah satu kapal pelacak ruang angkasa generasi terbaru China. Kapal ini digunakan untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua.

Pentagon mengatakan, kapal Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat China.

Sebelum kedatangan kapal itu, India telah memberi angkatan udara Sri Lanka sebuah pesawat Dornier 228 untuk pengawasan maritim.

Pada upacara serah terima, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyebutnya sebagai awal kerjasama dalam pengawasan maritim antara angkatan laut dan angkatan udara negaranya dan Angkatan Laut India.***

Berita Terkait