Terduga Pelaku Kekerasan Seksual Lolos Seleksi SIMAK UI 2023, Netizen Protes Keras
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 21 Juli 2023 14:58 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan terus terjadi, pada tahun 2022 ada 457 ribu kasus. Itu hanya kasus yang telah diadukan ke Komnas Perempuan.
Jumlah sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar, tapi tidak dilaporkan. Yang miris, pelaku kekerasan seksual kadang bisa mengelabui sistem pendidikan.
Contohnya yang terjadi di UI, seorang terduga pelaku kekerasan seksual lolos Seleksi Masuk Universitas Indonesia 2023.
Baca Juga: Profil Cinta Mega, Anggota DPRD DKI Jakarta yang Terciduk Main Game Ketika Rapat Paripurna
MFD terduga pelaku kekerasan seksual lolos sebagai calon mahasiswa baru di program studi S1 Ilmu Administrasi Negara UI. Kasus ini langsung heboh di Twitter dengan berbagai ujaran sarkas dari netizen.
Tak sedikit warganet yang meminta agar pihak UI buka suara atas informasi tersebut. Mereka meminta UI mengambil langkah tegas terhadap MDF.
Pihak UI kemudian merespons kehebohan tersebut dan menjelaskan proses perekrutannya. Kasus itu terjadi, karena data perekrutan hanya bersifat umum.
Sebagaimana kampus lainnya, UI hanya mensyaratkan data diri yang terbatas pada peserta ujian seleksi. Jika kemudian peserta yang lolos itu bermasalah, UI akan mengikuti prosedur dan regulasi yang berlaku.
Sebelumnya MDF adalah terduga pelaku kasus kekerasan seksual di Fisipol UGM. Kasus tersebut pertama kali dilaporkan ke Fisipol Crisis Center (FCC) pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Terdapat lebih dari satu korban dari dugaan kasus kekerasan seksual di UGM itu. Pihak UGM sendiri masih membuka aduan kasus ini sampai sekarang.
Belum ada korban yang bisa dikonfirmasi, tapi pihak UGM sudah mengumpulkan beberapa kasus yang terjadi. Menurut UGM, rata-rata kekerasan seksual itu dilakukan MDF di luar kampus.
Miris banget mengetahui terduga pelaku kekerasan seksual pindah kampus sesudah melakukan aksinya. Kalau saja netizen tidak jeli dan bersuara, bisa jadi MDF akan mendapatkan korban baru di UI.
Semoga saja ada sistem informasi terpusat untuk kasus seperti ini. Agar masing-masing lembaga pendidikan bisa melakukan filtering terhadap pelaku kekerasan seksual.***